Baristidak disebut tari karena - 25818170 sedriiqbal4263 sedriiqbal4263 30.11.2019 Seni Sekolah Menengah Pertama terjawab Baris tidak disebut tari karena a. Baris tidak menggunakan gerak ritmis b. Baris tidak indah c. Baris hanya terdiri dari satu gerakan d. Baris tidak menggunakan rias dan kostum 1 Tariini juga disebut sebagai salah satu bentuk tari Islam. Alasannya karena tarian ini mengandung aspek Islam dan jika unsur-unsur ini dihilangkan dari seni, Saman tidak lagi menjadi bentuk seni. Selanjutnya, tari Saman Aceh telah berkembang menjadi warisan budaya yang hidup. Alhasil, UNESCO menetapkan tari Saman sebagai warisan budaya TariBaris Tunggal I Wayan Budiarsa dimulai pada tahun 60-an hingga kini. Almarhum I Nyoman Kakul terkenal dengan tari Baris Tunggal gaya Desa Batuan, setelah itu diwariskan kepada I Made Bukel salah satu putra beliau. I Wayan Budiarsa mengkombinasikan gerakan tersebut, tapi tidak mengurangi ciri khas gaya I Nyoman Kakul. Salahsatu bentuk Baris Wali tersebut adalah Baris Katekok Jago yang akrab disebut Baris Poleng karena kostum yang dipakai dominan hitam putih dan membawa tombak yang juga dicat hitam putih. Tarian ini merupakan tari tradisional yang langka karena hanya dijumpai di desa Tegal Darmasaba (Badung) dan Tangguntiti (Kota Denpasar). Sebelumnya pernah ada 1MAKNA RAGAM GERAK TARI BARIS TUNGGAL : Penerapannya pada Kegiatan Ekstrakuriler di SMPN 4 Mendoyo Jembrana-Bali Diah Rusdhiana Abstract: Baris tungg Author: Veronika Santoso. 105 downloads 333 Views 194KB Size. Report. DOWNLOAD PDF. Recommend Documents. MAKNA SIMBOLIK TARI BEDHAYA TUNGGAL JIWA . soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan. Tari Baris Katekok Jago. Dok. Pribadi/Ari Budiadnyana Penulis Community Writer, Ari BudiadnyanaKesenian di Bali tidak terlepas dari aktivitas ritual umat Hindu. Beberapa keseniannya bahkan sering dipentaskan juga dalam upacara keagamaan, seperti seni tari. Ada dua jenis seni tari di Bali. Yaitu seni tari wali Untuk ritual upacara keagamaan, dan seni tari balih-balihan Untuk pertunjukan atau hiburan.Kamu pernah melihat kesenian Tari Baris gak? Kesenian ini ada juga yang tergolong sakral lho. Satu di antaranya Tari Baris Katekok Jago. Berikut ini sejarahnya. Baca Juga Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Positif Versi Bali 1. Sejarah Tari Baris di BaliTari Baris Katekok Jago saat pelebon Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung. Dok. Pribadi/Ari BudiadnyanaDalam Lontar Usana Bali, bermula saat Raksasa Mayadanawa berhasil dikalahkan. Kemudian diputuskan untuk mendirikan empat buah kahyangan yang berdiri megah di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan itulah ditarikan tarian baris oleh widyadara, tari rejang oleh widyadari, dan para gandarwa sebagai penabuhnya. Seperti diketahui, legenda Mayadanawa terjadi pada saat Bali diperintah oleh Raja Sri Candrabhaya Singha lain yakni Kidung Sunda yang ditulis tahun 1550 menyebutkan ada tujuh macam bebarisan yang dipentaskan oleh Raja Hayam Wuruk, sehubungan dengan upacara pemakaman Raja Sunda yang tewas terbunuh dalam Perang Bubat. Satu di antaranya bebarisan bernama Tari Limping, mirip tari baris tombak yang ada di Bali saat Keberadaan Tari Baris Katekok Jago di Desa Adat Tegal, DarmasabaTari Baris Katekok Jago. Dok. Pribadi/Ari BudiadnyanaSekitar tahun 1927, ada upacara Pitra Yadnya Upacara untuk orang yang meninggal atau leluhur di Jeroan Gede Tegal Darmasaba yang mementaskan Tari Baris Katekok Jago dari Tembau, Kesiman, Kota Denpasar. Masyarakat Banjar Tengah, Darmasaba, kepincut akan tari baris tersebut dan ingin mempelajarinya di bawah pimpinan Wayan Ngalis Almarhum adalah tokoh yang mengkoordinasi masyarakat untuk belajar Tari Baris Katekok Jago.Tari ini kemudian dipentaskan perdana di halaman Pura Gegelang bertepatan dengan upacara besar Ngenteg Linggih. Saat ini Desa Adat Tegal, Darmasaba, Kota Denpasar terkenal sebagai tempat yang memiliki tari baris langka Baris Katekok Jago memiliki ciri khas pakaian berwarna hitam dan putih. Sehingga sering disebut juga sebagai Tari Baris Poleng Hitam putih. Penarinya adalah orang-orang pilihan dan dilarang untuk menolaknya kecuali karena sakit. Baca Juga 10 Ciri-ciri Pekarangan Rumah Aura Negatif Versi Bali 3. Tari Baris Katekok Jago memiliki fungsi ganda dalam upacara keagamaan YadnyaTari Baris Katekok Jago. Dok. Pribadi/Ari BudiadnyanaTari Baris Katekok Jago hanya dipentaskan pada saat ada upacara keagamaan Yadnya. Tari Baris ini memiliki fungsi ganda, yaitu untuk upacara Dewa Yadnya Berkaitan dengan para dewa dan Pitra Yadnya Untuk leluhur atau orang yang sudah meninggal yang tingkat upacaranya tergolong Baris yang dipentaskan dalam upacara Dewa Yadnya memiliki perlambang pengawalan para dewa saat turun ke Bumi. Para penari menari di areal pura menghadap ke arah pelinggih dengan formasi dalam upacara Pitra Yadnya memiliki perlambang pengawalan roh orang meninggal menuju ke tempat asalnya, atau sering disebut sebagai ngeruwak Tari Baris Katekok Jago saat upacara Pitra YadnyaTari Baris Katekok Jago saat upacara pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI. Dok. Pribadi/Ari BudiadnyanaTari Baris yang dipentaskan saat upacara Pitra Yadnya contohnya seperti ngaben atau pelebon, mengawal sang arwah saat perjalanan dari rumah duka ke tempat ngaben atau pelebon. Tari baris sakral ini akan berjalan di depan iring-iringan jenazah. Hal ini bertujuan untuk mengawal sang arwah agar tidak diganggu oleh kekuatan-kekuatan di lokasi ngaben, Tari Baris ini akan mengawal jenazah atau layon saat diturunkan dari bade menuju ke tempat pembakaran atau lembu. Kemudian para penari akan menari menghadap jenazah atau lembu sebelum dibakar. Ini sebagai perlambang mengantarkan roh kembali ke asalnya. Baca Juga Makna Ngaben di Bali Menurut Lontar Yama Purwana Tattwa 5. Bentuk pementasan Tari Baris Katekok JagoTari Baris Katekok Jago. Dok. Pribadi/Ari BudiadnyanaTari Baris akan dipentaskan terlebih dahulu sebelum prosesi pembakaran jenazah. Gerakan tariannya sangat sederhana. Setiap perpindahan gending, para penari akan berteriak “Kuuuk.“Selain itu ada gerakan seperti sedang terbang Ngindang, yang dilakukan oleh pemimpin barisan. Kedua tangannya memegang kain seperti sedang terbang dan mendekati para penari lainnya dengan gerakan yang sama, namun dilakukan seperti jongkok. Lalu di akhir pementasan ditutup dengan gerakan perang, yang dilambangkan sebagai perang antara kebaikan dan kejahatan. Tentu saja perang ini akan dimenangkan oleh menyaksikan tarian sakral ini tidaklah mudah. Sebab memang hanya dipentaskan saat upacara-upacara dengan tingkatan utama seperti pelebon Ida Cokorda Pemecutan XI, dan Ida Pedanda Nabe Gede Dwija Ngenjung dari Griya Gede Keniten, Sanur yang dilaksanakan baru-baru ini. Baca Juga Profil Ida Cokorda Pemecutan XI, Raja Pemecutan Denpasar yang Wafat 14. Gerakan baris tidak disebut tari karenabaris ....a. tidak memakai propertib. hanya terdiri atas satu gerakantidak menggunakan gerak ritmisd. tidak menggunakan rias dan kostum15. Perlengkapan tari yang dimainkanpenari pada saat menari disebut ....a. busana tarib. dekorasic. propertid. aksesorisB. Isilah titik-titik di bawah ini dengan jawaban yang benar!1. Kostum tari berwarna merah memberikan kesan ...............2. Kesan warna hijau pada tata cahaya menimbulkan karakterang berasal dari Sumatra Barat yang ditarikan berpasangan dan bermakna wujudperlindungan dan kasih sayang seorang kekasih pada pasangannya adalah tari4. Tari hiburan yang berasal dari Jawa Tengah dan diiringi oleh karawitan adalah tari ....5. Tari Jaipong dari Jawa Barat diiringi dengan6. Jenis tari yang hidup di kalangan rakyat pada zaman dahulu memiliki gerakan yangdilakukan secara.........7. Tari ratoh talo berasal dari.......................................8. Buku berjudul “Babat lan Mekaring Joget Jawi" adalah karya dari ............9. Tari tradisional biasanya memiliki gerakan yang bersifat10. Pada abad ke-19, seni tari ditampilkan dalam acara ............................​ - Tari Baris merupakan salah satu kesenian dari Pulau Dewata yang masih lestari hingga saat ini. Tari Baris merupakan salah satu jenis tari perang yang menggambarkan sikap ksatria pria Bali. Sebagai tari perang, maka cerita yang dibawakan dalam tarian ini berkutat pada seorang pria sebelum ke medan juga Tari Perang, Melambangkan Kepahlawan dan Kegagahan Rakyat Papua Tarian ini juga bercerita tentang ketangguhan pria Bali serta kemantapan kepemimpinannya. Tarian tradisional asal Bali ini dipentaskan dengan diiringi oleh suara musik gamelan. Sejarah Tari Baris Tari Baris diperkirakan telah dikenal oleh masyarakat Bali sejak abad ke-16. Perkiraan asal-usul Tari Baris ini berdasarkan catatan pada Kidung Sunda yang diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Dalam catatan tersebut disebutkan adanya tujuh jenis tari baris yang dipentaskan dalam upacara kremasi di Jawa Timur. Dari keterangan tersebut, diduga kuat Tari Baris yang dikenal di Bali saat ini dahulu merupakan bagian dari ritual keagamaan. Adapun jenis Tari Baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan masih ada sampai sekarang, yaitu Tari Baris Gede. Baca juga Tari Payung dari Sumbar Sejarah, Gerakan, Pola Lantai, dan Properti Selain dari Kidung Sunda, catatan tentang tarian ini juga terdapat dalam manuskrip Usana Bali. Dijelaskan bahwa Dewa Indra membangun Kahyangan di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan Kaduhuran. Pembangunan Kahyangan itu dilakukan setelah seorang raja Bedahulu yang lalim bernama Mayadenawa dapat dikalahkan. Setelah pembangunan itu, digelar upacara dengan beberapa pementasan, seperti Tari Rejang, Tari Baris, hingga menabuh gamelan. Sejak saat itu ada pementasan Tari Rejang dan Tari Baris di pura-pura. Varian Tari Baris Tari Baris Tunggal merupakan varian tari baris yang dibawakan oleh 1-2 penari, dan tidak berkaitan dengan upacara adat. Tari Baris memiliki beberapa varian. Varian pertama adalah Tari Baris Gede yang merupakan bagian dari upacara keagamaan. Tari Baris Gede ini cukup sakral dan ditarikan oleh delapan sampai 40 orang. Para penari juga dilengkapi dengan pernak-pernik senjata tradisional sesuai dengan di mana tarian dipentaskan. Tari Baris upacara ini sering diidentifikasi dari senjata, alat upacara yang dibawa, warna, hingga kekhasan tariannya. Baca juga Tari Sintren, Tarian Mistis dari Cirebon Makna dan Keunikan Selain itu ada pula varian Tari Baris yang tidak untuk ritual keagamaan, yang disebut Tari Baris Tunggal. Varian Tari Baris Tunggal dipentaskan oleh 1-2 penari, dengan ciri khas gerakan yang lebih energik dan busana lebih berwarna. Tari Baris Tunggal mengisahkan pemuda Bali yang gagah berani dengan jiwa kepahlawanan yang kuat. Selain tarian untuk upacara dan Tari Baris Tunggal, ada beberapa varian lain dalam tarian ini, di antaranya - Tari Baris China Yaitu tari baris yang mendapat pengaruh kebudayaan Tiongkok pada busana, gerakan, dan iringan. Tari Baris ini ditampilkan pada Upacara Yadnya, dengan penari yang tampil menggunakan celana dan baju panjang. - Tari Baris Ketekok Jago Tarian ini dipentaskan oleh sekelompok penari laki-laki yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih. Senjata yang dibawa yaitu tombak yang berhias kengelang-gelang putih hitam. Wikimedia Commons Tari Baris Tunggal- Tari Baris Pendet Tarian ini ditampilkan dengan sesaji canang sari dan biasa digelar di Desa Tanjung Bungkak. Penari Baris Pendet membawa canag oyod, yaitu sebuah canang dengan tumpukan bunga menyerupai tumpeng. Varian tari baris ini dipentaskan setiap 6 bulan sekali tepat pada odalan di Pura Dalem Tanjung Bungkak. Baca juga Cerita Tari Janger Asal Bali, Sejarah, Gerakan, dan Properti Gerakan Tari Baris Dalam artikel ini, gerakan yang akan dibahas adalah varian Tari Baris Tunggal. Secara umum, gerakannya menceritakan ketangguhan prajurit Bali pada masa lalu. Pundak penari akan diangkat setinggi telinga untuk menggambarkan kedua lengannya nyari selalu pada posisi horizontal dengan gerakan yang tegas. Selain itu ada gerakan khas yaitu selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerakan selendet ini mencerminkan seorang prajurit yang selalu awas dan waspada terhadap keadaan sekitar. Gerakan tarian itu turut dipertegas oleh suara iringannya yang berperan penting dalam pertunjukan. Gamelan yang mengiringi Tari Baris Tunggal antara lain Gong kebyar, Semar pegulingan, Palegongan, Angklung kebyar. Kemudian Gong suling, Gong gede, Cumang kirang, Gamekan pajoge, dan gamelan pegandrungan. Sumber Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Mari bergabung di Grup Telegram " News Update", caranya klik link kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel. Bali telah lama dikenal sebagai yang kaya akan seni budaya, terutama seni tari. Salah satu tari tradisional asal daerah yang mendapat julukan Pulau Dewata ini, adalah Tari Baris. Hingga saat ini, tari tradisional ini masih dapat dijumpai. Tari Baris merupakan jenis tarian perang dari pulau dewata. Secara umum, tari tradisional asal Bali ini, menggambarkan sikap kstria para laki-laki di Bali. Sebagai tari peperangan, Tari Baris bercerita tentang seorang pria sebelum pergi ke medan perang. Tari tradisional ini, juga bercerita tentang ketangguhan pria pulau Dewata serta keyakinannya untuk memimpin peperangan. Sejarah Singkat Tari Baris Taris Baris telah dikenal oleh masyarakat bali sejak abad ke- 16. Dilansir dari laman menurut catatan Kindung Sunda, tari tradisional ini sudah dikenal sejak 1550. Dalam catatan yang sama, disebutkan Tari Baris merupakan salah satu tarian tradisional yang mengandung nilai kesakralan. Salah satu varian Taris Baris yang masih digunakan untuk upacara keagaman di Bali adalah, Tari Baris Gede. Selain dari Kidung Sunda, catatan tentang tari tradisional ini, juga terdapat dalam manuskrip Usana Bali. Tari tradisional asal Bali ini, menggambarkan kisah Dewa Indra yang hendak membangun Kahyangan di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan Kaduhuran. Pembangunan Kahyangan itu dilakukan setelah seorang raja yang lalim bernama Mayadenawa dapat dikalahkan. Setelah pembangunan itu, digelar upacara dengan beberapa pementasan, seperti Tari Rejang dan Tari Baris, sambil menabuh gamelan. Sejak saat itu ada pementasan Tari Rejang dan Tari Baris dilakukan di Pura. Gerakan Tari Baris Tari tradisional asal Bali ini, dipentaskan dengan diiringi oleh suara musik gamelan. Secara umum, gerakan Tari Baris menceritakan ketangguhan prajurit Bali pada masa lalu. Pundak penari akan diangkat setinggi telinga untuk menggambarkan kegagahan. Lalu kedua lengannya nyaris selalu pada posisi horizontal dengan gerakan yang tegas. Selain itu ada gerakan khas yaitu selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerakan selendet ini mencerminkan seorang prajurit yang selalu awas dan waspada terhadap keadaan sekitar. Gerakan tarian itu turut dipertegas oleh suara iringannya yang berperan penting dalam pertunjukan. Gamelan yang mengiringi Tari Baris antara lain gong kebyar, semar pegulingan, palegongan, dan angklung kebyar. Kemudian terkadang juga ada gong suling, gong gede, Cumang kirang, gamelan pajoge, dan gamelan pegandrungan. Tari tradisional ini, memiliki beberapa varian. Varian pertama adalah Tari Baris Gede yang merupakan bagian dari upacara keagamaan. Tari Baris Gede ini cukup sakral dan ditarikan oleh delapan sampai 40 orang penari. Para penari juga dilengkapi dengan pernak-pernik senjata tradisional sesuai dengan di mana daerah tarian dipentaskan. Tari Baris upacara ini sering diidentifikasi dari senjata, alat upacara yang dibawa, warna, hingga kekhasan tariannya. Selain itu ada pula varian Tari Baris yang tidak digunakan untuk ritual keagamaan, yakni Tari Baris Tunggal. Varian tari tradisional ini, dipentaskan oleh 1-2 penari, dengan ciri khas gerakan yang lebih energik dan busana lebih berwarna. Tari Baris Tunggal mengisahkan seorang pemuda yang gagah berani dan memiliki sifat keprajuritan dan kepahlawanan. Tarian ini juga menggambarkan kematangan jiwa dan kepercayaan seorang prajurit yang diperlihatkan melalui gerakan yang mantap, dinamis, dan lugas. Ada yang menyebut Tari Baris Tunggal mengambil inspirasi dari baris melampahan. Selain itu juga ada viariasi Tari Baris Melampahan. Tari Baris Melampahan adalah salah satu bentuk drama tari Bali yang ceritanya berasal dari dua epos besar India, Ramayana dan Mahabarata. Kemudian dinarasikan dalam bentuk dialog. Dialog yang digunakan dalam pementasan Taris Baris Melampahan menggunakan bahasa kawi, bahasa Jawa kuno yang tidak lagi dipahami oleh penonton. Dalam lakon ini penasar badut berperan sebagai penafsir cerita. Saat tari baris ini dibawakan seorang penari tunggal, sang solois melambangkan salah satu pahlawan dalam Ramayana, Mahabarata, atau cerita lainnya. Cerita yang paling sering digunakan, adalah cerita Ardjuna Wiwaha. Tari Baris Melampahan dibawakan dalam tiga gerakan yakni, bapang dan gilak. Masing-masing gerakan dinamai menurut bagian yang sesuai iringan musik. Gilak berasal dari kata “galak” yang berarti keras atau ungkapan “kuat”. Sedangkan bapang dikenal sebagai bagian manis atau ekspresi “halus”. Selain itu ada juga beberapa Tari Baris hasil inovasi dan kreatifitas para seniman Bali. Pertama, Tari Baris China, yaitu tari baris yang mendapat pengaruh kebudayaan Tiongkok pada busana, gerakan, dan iringan. Varian tari tradisional ini, ditampilkan pada upacara Yadnya, dengan penari yang tampil menggunakan celana dan baju panjang. Kemudian, ada Tari Baris Ketekok Jago. Tari tradisional ini, dipentaskan oleh sekelompok penari laki-laki yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih. Senjata yang dibawa yaitu tombak yang berhias kengelang-gelang putih hitam. Tari Baris Pendet Tarian ini ditampilkan dengan sesaji canang sari dan biasa digelar di Desa Tanjung Bungkak. Penari Baris Pendet membawa canag oyod, yaitu sebuah canang dengan tumpukan bunga menyerupai tumpeng. Varian tari baris ini dipentaskan setiap 6 bulan sekali tepat pada odalan di Pura Dalem Tanjung Bungkak. - Tari Baris merupakan salah satu kesenian dari Pulau Dewata yang masih lestari hingga saat ini. Tari Baris merupakan salah satu jenis tari perang yang menggambarkan sikap ksatria pria Bali. Sebagai tari perang, maka cerita yang dibawakan dalam tarian ini berkutat pada seorang pria sebelum ke medan perang. Baca juga Tari Perang, Melambangkan Kepahlawan dan Kegagahan Rakyat Papua Tarian ini juga bercerita tentang ketangguhan pria Bali serta kemantapan kepemimpinannya. Tarian tradisional asal Bali ini dipentaskan dengan diiringi oleh suara musik gamelan. Sejarah Tari Baris Tari Baris diperkirakan telah dikenal oleh masyarakat Bali sejak abad ke-16. Perkiraan asal-usul Tari Baris ini berdasarkan catatan pada Kidung Sunda yang diperkirakan berasal dari tahun 1550 Masehi. Dalam catatan tersebut disebutkan adanya tujuh jenis tari baris yang dipentaskan dalam upacara kremasi di Jawa Timur. Dari keterangan tersebut, diduga kuat Tari Baris yang dikenal di Bali saat ini dahulu merupakan bagian dari ritual keagamaan. Adapun jenis Tari Baris yang berkaitan dengan ritual keagamaan masih ada sampai sekarang, yaitu Tari Baris Gede. Baca juga Tari Payung dari Sumbar Sejarah, Gerakan, Pola Lantai, dan Properti Selain dari Kidung Sunda, catatan tentang tarian ini juga terdapat dalam manuskrip Usana Bali. Dijelaskan bahwa Dewa Indra membangun Kahyangan di Kedisan, Tihingan, Manukraya, dan Kaduhuran. Pembangunan Kahyangan itu dilakukan setelah seorang raja Bedahulu yang lalim bernama Mayadenawa dapat dikalahkan. Setelah pembangunan itu, digelar upacara dengan beberapa pementasan, seperti Tari Rejang, Tari Baris, hingga menabuh gamelan. Sejak saat itu ada pementasan Tari Rejang dan Tari Baris di pura-pura. Varian Tari Baris Tari Baris Tunggal merupakan varian tari baris yang dibawakan oleh 1-2 penari, dan tidak berkaitan dengan upacara adat. Tari Baris memiliki beberapa varian. Varian pertama adalah Tari Baris Gede yang merupakan bagian dari upacara keagamaan. Tari Baris Gede ini cukup sakral dan ditarikan oleh delapan sampai 40 orang. Para penari juga dilengkapi dengan pernak-pernik senjata tradisional sesuai dengan di mana tarian dipentaskan. Tari Baris upacara ini sering diidentifikasi dari senjata, alat upacara yang dibawa, warna, hingga kekhasan tariannya. Baca juga Tari Sintren, Tarian Mistis dari Cirebon Makna dan Keunikan Selain itu ada pula varian Tari Baris yang tidak untuk ritual keagamaan, yang disebut Tari Baris Tunggal. Varian Tari Baris Tunggal dipentaskan oleh 1-2 penari, dengan ciri khas gerakan yang lebih energik dan busana lebih berwarna. Tari Baris Tunggal mengisahkan pemuda Bali yang gagah berani dengan jiwa kepahlawanan yang kuat. Selain tarian untuk upacara dan Tari Baris Tunggal, ada beberapa varian lain dalam tarian ini, di antaranya - Tari Baris China Yaitu tari baris yang mendapat pengaruh kebudayaan Tiongkok pada busana, gerakan, dan iringan. Tari Baris ini ditampilkan pada Upacara Yadnya, dengan penari yang tampil menggunakan celana dan baju panjang. - Tari Baris Ketekok Jago Tarian ini dipentaskan oleh sekelompok penari laki-laki yang menggunakan pakaian berwarna hitam dan putih. Senjata yang dibawa yaitu tombak yang berhias kengelang-gelang putih hitam. Wikimedia Commons Tari Baris Tunggal- Tari Baris Pendet Tarian ini ditampilkan dengan sesaji canang sari dan biasa digelar di Desa Tanjung Bungkak. Penari Baris Pendet membawa canag oyod, yaitu sebuah canang dengan tumpukan bunga menyerupai tumpeng. Varian tari baris ini dipentaskan setiap 6 bulan sekali tepat pada odalan di Pura Dalem Tanjung Bungkak. Baca juga Cerita Tari Janger Asal Bali, Sejarah, Gerakan, dan Properti Gerakan Tari Baris Dalam artikel ini, gerakan yang akan dibahas adalah varian Tari Baris Tunggal. Secara umum, gerakannya menceritakan ketangguhan prajurit Bali pada masa lalu. Pundak penari akan diangkat setinggi telinga untuk menggambarkan kedua lengannya nyari selalu pada posisi horizontal dengan gerakan yang tegas. Selain itu ada gerakan khas yaitu selendet atau gerak delik mata penari yang senantiasa berubah-ubah. Gerakan selendet ini mencerminkan seorang prajurit yang selalu awas dan waspada terhadap keadaan sekitar. Gerakan tarian itu turut dipertegas oleh suara iringannya yang berperan penting dalam pertunjukan. Gamelan yang mengiringi Tari Baris Tunggal antara lain Gong kebyar, Semar pegulingan, Palegongan, Angklung kebyar. Kemudian Gong suling, Gong gede, Cumang kirang, Gamekan pajoge, dan gamelan pegandrungan. Sumber

gerakan baris tidak disebut tari karena baris