Dalammenyukseskan program ini, terdapat beberapa jenis KB yang umum digunakan di dalam masyarakat. 70 Nama Bayi Laki-Laki Terinspirasi dari Tokoh Kristen, Inspiratif dan Penuh Makna Cara Daftar TikTok Affiliate yang Mudah dan Praktis, Kasus Positif Covid-19 Mingguan Meningkat 15 Kali Lipat dalam Dua Bulan. Sekitar 18 Jam yang lalu ALASANSYARAT, DAN PROSEDUR POLIGAMI SERTA HAK DAN KEWAJIBAN ISTRI DAN SUAMI Nama Anggota : -Jansel Mulyana -Chris Tovel -Walfren elfianto -Mario Silitonga -TriNovan Situmorang Fakultas Hukum Universitas Kristen Indonesia 2016 BAB I PEMBAHASAN Pengertian Poligami Kata Monogamy dapat dipasangkan dengan poligami sebagai antonim, Monogamy MemilikiIstri Lebih dari Satu Harus Memperoleh Izin Pengadilan berdasarkan KHI diantaranya; Pasal 55 Kompilasi Hukum Islam: (1) Beristri lebih satu orang pada waktu bersamaan, terbatas hanya sampai empat istri. (2) Syarat utama beristri lebih dari seorang, suami harus mampu berlaku adil terhadap istrI- istri dan anak-anaknya. DesainSampul/Tata Letak Alimuddin, S.HI Ilustrasi/Foto Dokumen PTA Medan. Diterbitkan Oleh. PENGADILAN TINGGI AGAMA MEDAN Jl. Kapten Sumarsono No. 12 Medan Telp. (061) 8457461 Fax. (061) 8467077 Paulusakhirnya meninggal dalam rumah tahanan di Roma, tanpa sempat beristri, diduga ia meninggal di tahun 64 M ketika Romawi dipimpin oleh Kaisar Nero. Pengaruh Paulus dalam Teologi Kristen Untuk mengetahui sejauh mana pengaruh Paulus terhadap agama Kristen, sungguh menarik apa yang ditegaskan Berry, dalam bukunya Religions of The World , yang soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan. Sponsors Link Siapa sih yang tidak pernah jatuh cinta? Rasanya semua umat manusia merasakan ini selama hidupnya. Namun terkadang cinta tersebut bertepuk sebelah tangan. Tidak direstui orang tua merupakan hal biasa. Apalagi jika restu karena berbeda agama. Benar, tidak? Dengan beda kenyakinan dan simbol kristen protestan sebagai masing-masing dari agamanya. Apakah kamu pernah jatuh cinta dengan pasangan yang berbeda agama? Sebagian dari kamu mengalaminya, sebagian lagi tidak. Banyak dari mujizat Tuhan Yesus kita menganggap cinta beda agama itu hal yang biasa. Tidak perlu diambil pusing. Apalagi kalau masih cinta monyet. Tapi, kamu perlu menyikapi hal tersebut sebelum berujung ke pelaminan. Alasan Berpacaran dengan Beda Agama “Apa gunanya kamu berpacaran dengan orang yang beda agama?” Pertanyaan ini sering kita lemparkan kepada teman yang terjerat kasus cinta bertepuk sebelah tangan. Jawaban umumnya ialah “namanya sayang, ya mau gimana lagi? Lagipula masih cinta monyet. Toh belum tentu dia yang jadi pasanganku kelak.” Jawaban yang sangat simple dan masuk akal. Tapi kamu perlu tahu, tujuan kamu berpacaran ialah menatap masa depan. Kalau kamu pacaran hanya untuk senang-senang saja, lebih baik “jangan”. Toh kamu memiliki banyak teman yang bisa diajak bermain. Pernahkah kamu mendengar “cinta monyet berujung ke pernikahan?” memang sedikit orang yang mengalaminya. Namun diantara orang tersebut, ada saja yang berujung pada pernikahan beda agama. Mengapa? Alasannya karena “cinta”. Ketika kamu telah beranjak dewasa, kamu tahu mana yang benar dan mana yang tidak. Kalau pacaran beda agama itu menurutmu salah, please don’t do it, boys and girls! Larangan Pacaran Beda Agama Menurut Kristen Menjawab pertanyaan seputar pernikahan beda agama bukanlah hal yang mudah. Perlu kajian lebih dalam dari makna kebangkitan Yesus lagi agar semua tidak salah persepsi. Namun firman Tuhan berkata 2 Korintus 614-15 “Janganlah kamu merupakan pasangan yang tidak seimbang dengan orang-orang yang tak percaya. Sebab persamaan apakah terdapat antara kebenaran dan kedurhakaan? Atau bagaimanakah terang dapat bersatu dengan gelap? Persamaan apakah yang terdapat antara Kristus dan Belial? Apakah bagian bersama orang-orang percaya dengan orang-orang tak percaya?” Dari ayat di atas, kita memang dituntut harus memiliki pasangan yang seiman. Seiman disini maksudnya ialah satu iman di dalam Yesus Kristus. Alkitab menyuruh orang Kristiani agar menikah dengan orang yang seiman. Kalaupun berbeda agama, salah satu diantara pasangan tersebut harus ada yang mengalah. Agar pasangan seiman bisa terwujud. Lagipula, pernikahan merupakan hal yang sakral. Kamu tentu tidak mau kan kalau rumah tanggamu terguncang karena masalah perbedaan agama? Berikut larangan mengapa tidak boleh pacaran beda agama menurut perintah Tuhan Yesus Suatu pernikahan bukan sekedar “cinta” antara laki-laki dan perempuan. Melainkan bagaimana “cinta” tersebut mempunyai dasar yang teguh, yaitu percaya kepada Yesus Kristus. Pasangan seiman bisa diibaratkan seperti kapal yang tidak boleh dibawa oleh dua orang nahkoda. Begitu juga dengan pernikahan yang tidak boleh berdasarkan dua iman. Melainkan “satu iman” yaitu kepada Yesus sendiri. Tuhan memang mengajarkan kita untuk mengasihi satu dengan yang lainnya. Hal ini juga dinyatakan dalam ayat Kitab Suci 1 Yohanes 47 “Saudara-saudaraku yang terkasih, marilah kita saling mengasihi, sebab kasih itu berasal dari Allah; dan setiap orang yang mengasihi, lahir dari Allah dan mengenal Allah.” Kita diajarkan untuk mengasihi tanpa pandang bulu. Kepada siapapun, marilah kita menyebarkan kasih sukacita. Namun untuk pasangan hidup, Tuhan mutlak mengatakan harus kepada yang seiman. Kalau kamu mengabaikannya, kamu akan berurusan dengan Tuhan. Mengapa pacaran beda agama itu dilarang? 1. Pacaran Beda Agama Menunjukkan Tidak Adanya Keseriusan Dalam Hubungan Masa pacaran merupakan masa yang tepat untuk mendalami karakter yang satu dengan yang lainnya. Kalau kamu berpacaran dengan orang beda agama, tentu saja karakternya akan berbeda. Kamu perlu menelusurinya Gereja terbesar di dunia lebih dalam lagi dan lagi. Namun, ada hal yang sudah tak perlu dipertanyakan lagi. Orang yang beda agama sudah pasti tidak mengakui Kristus Yesus sebagai Juru S’lamat. Itu sudah jelas! Bagi kamu yang hendak pacaran beda agama, coba pertimbangkan konsekuensinya. Jangan sampai terlanjur cinta. Sehingga membuatmu harus rela melepaskan agama yang telah kamu anut selama puluhan tahun. 2. Menunjukkan Tidak Adanya Keseriusan untuk Melangkah ke Jenjang Pernikahan Tujuan akhir dari masa pacaran ialah pernikahan. Proses ini memakan waktu yang cukup lama. Apalagi jika kamu pacaran dengan orang yang berbeda agama. Kamu perlu tahu, tujuan menikah ialah hidup bersatu dengan orang yang dicintai. Termasuk hidup di dalam Yesus Kristus. Kalau pacarmu berbeda agama, apakah nantinya ia mau mengakui Tuhan Yesus? Syukur saja kalau “mau”, kalau tidak bagaimana? Lebih baik cari yang seiman ya anak-anak Tuhan. 3. Pacaran Beda Agama Menyakiti Hati Tuhan Cinta monyet ialah cinta ala ABG. Bagi kamu yang telah beranjak dewasa, tinggalkanlah cinta monyet ini. Mulailah mendalamin makna paskah dengan menjalani hubungan dengan keseriusan. Tuhan memintamu untuk serius ketika pacaran. Kalau kamu tidak serius, sama saja dengan buang waktu, bukan? Tuhan tidak suka ketika kamu main-main dalam pacaran. Secara tidak langsung, itu akan menyakiti hati-Nya. Terlebih lagi jika kamu pacaran dengan orang yang berbeda agama. 4. Pacaran Beda Agama Memungkinkanmu untuk Murtad “Cinta itu buta” hingga terkadang membuatmu kehilangan akal sehat. Saat pacaran, kamu berharap pasanganmu pindah untuk mengikuti sejarah agama Kristen dan juga Kristus. Namun, bagaimana jika kamu terlena dan memutuskan untuk murtad? Hal yang sangat sangat disayangkan. Tujuan baikmu untuk memperkenalkan pasangan dengan Kristus terasa sia-sia. Sangat sedikit orang Kristen yang berhasil membawa pasangannya mengikut Kristus. Yang paling banyak justru sebaliknya. Kamulah yang diajak untuk murtad. Cara Mengatasi Agar Tidak Berpacaran Beda Agama Lagi Kasus “terlanjur cinta” banyak terjadi dewasa ini. Hal inilah yang menjadi penyebab utama mengapa banyak orang di Indonesia pindah agama. Bagaimana cara agar tidak pacaran beda agama lagi? Ini dia tipsnya 1. Teguhkan Iman Kepada Tuhan Tidak ada agama yang sepenuhnya salah. Lagipula, tidak ada paksaan untuk menganut agama tertentu. Kita semua diberi kebebasan untuk menganut agama yang kita yakini. Baik itu Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu, maupun Konghucu. Beberapa dari kita pernah mengalami pacaran beda keyakinan. Agar tidak terjatuh kepada kesalahan yang sama, coba teguhkan imanmu pada Tuhan. Rajinlah berdoa dan minta petunjuk dari Tuhan agar kamu selalu berada di jalan-Nya. Tidak salah juga jika kamu minta dianugerahi pasangan yang seiman. 2. Konsultasi dengan Orang Tua Mendapatkan pasangan yang seiman memang terasa sulit. Namun kamu bisa mengakalinya dengan memperluas jaringan. Ikutilah tujuan hidup orang Kristen dalam persekutuan di lingkungan gereja. Dengan demikian, kamu akan memiliki banyak teman. Berteman dengan orang yang seiman membuatmu dengan mudah mendapatkan pasangan yang seiman. Intinya, kamu juga harus percaya kepada Kuasa Tuhan. Ingat, Tuhan akan memberikan apapun yang kamu butuhkan tepat pada waktunya. 3. Belajar dari Pengalaman Langkah satu dan dua akan berjalan mulus jika kamu mau belajar dari pengalaman. Jika hubunganmu yang dulu kandas karena perbedaan keyakinan, belajarlah dari itu. Jangan sampai kamu jatuh di kesalahan yang sama lagi. Jika kamu dekat dengan lawan jenis yang beda agama, berdoalah kepada Tuhan. Mintalah agar kamu diteguhkan sehingga tidak jatuh cinta kepadanya. Pengalaman orang tua lebih banyak dari pengalamanmu. Ada baiknya jika kamu terbuka mengenai hubunganmu kepada orang tua. Orang tua bisa kamu jadikan sebagai partner untuk berdiskusi. Minta tips dari orang tua mengenai cara mendapatkan pasangan seiman. Itulah sekilas artikel tentang pacaran beda agama menurut Kristen. Semoga pacaran beda agama menurut Kristen di atas bermanfaat. Mudah-mudahan wawasanmu juga bertambah ya. Artikel Lainnya Perbedaan Agama Kristen Dan Katolik Sejarah Natal Pernikahan Beda Agama Menurut Kristen Pandangan Kristen Tentang Perceraian Menjadi Murid Kristus Yang Sejati dan Berbuah Gereja Sebagai Tubuh Kristus Renungan Singkat Kristen Pandangan Kristen Tentang Perceraian Pandangan Iman Kristen Terhadap Gaya Hidup Modern Perbedaan Islam dan Kristen Alasan Orang Islam Masuk Kristen Hukum Selingkuh dalam Pandangan KristenIni Dosa Selingkuh Menurut Agama Kristen1. Tidak Masuk Kerajaan Allah2. Kehilangan Kemuliaan Allah3. Konsekuensi di Dunia4. Kehilangan Berkat5. Jauh dari AllahHukum Selingkuh dalam Pandangan – Dosa selingkuh menurut Kristen. Selingkuh merupakan perbuatan dosa yang tidak boleh dilakukan, khususnya pasangan suami istri yang sudah akibat atau dampak buruk dari selingkuh tidak hanya merugikan pasangan saja. Melainkan juga anak yang kehilangan salah satu atau kedua kasih sayang dari suami berselingkuh, sang istri sebaiknya memanjatkan doa Kristen untuk suami selingkuh, begitu juga sebaliknya. Sehingga Tuhan menyadarkan orang tersebut agar tidak lagi menduakan banyak dosa yang diakibatkan dari perselingkuhan, mungkin masih ada beberapa orang yang belum tahu sehingga dengan sengaja melanggarnya. Di bawah ini akan kami jelaskan secara Dosa Selingkuh Menurut Agama KristenLangsung saja, berikut pembahasan lengkap mengenai dosa selingkuh menurut agama Kristen. Anda dapat langsung menyimak ulasan lengkapnya pada pembahasan di bawah Tidak Masuk Kerajaan AllahTuhan tidak memberi kejelasan sjeauh mana keselamatan pribadi yang diterima manusia, sehingga setiap orang percaya Tuhan tentu akan diselamatkan. Tapi bukan berarti kita tidak akan luput dari hukuman Kristen memiliki tugas mengeerjakan keselamatannya. Sehingga dosa selingkuh menurut Kristen berarti tidak mengerjakan keselamatan yang sudah Allah berikan secara gratis. Hendaknya hal ini menjadi perenungan bagi kita Kehilangan Kemuliaan AllahAlkitab mengatakan barang siapa melakukan dosa maka dia akan kehilangan kemuliaan Allah. Kehidupan yang dijalani mereka tidak dekat dan bersekutu dengna Allah akan jauh dari gambar dari itu, jangan sampai kita berdosa termasuk melakukan perbuatan persleingkuhan. Karena membangun kembali dari awal bukanlah sebuah hal yang gampang Konsekuensi di DuniaUpah dosa juga memberikan konsekuensi di dunia, baik itu hamil di luar nikah, sangsi sosial, atau hukuman penjara. Sebaiknya usahakan hindari dosa selingkuh agar tidak menerima risiko dan hukuman Kehilangan BerkatSudah jelas orang yang tidak melaksanakan kehendak Allah tidak akan memperoleh berkat. Seperti yang sudah ditulis dalam Alkitab, bahwa bukan tangan Tuhan yang kurang panjang, melainkan dosa kita yang menghalangi, termasuk dosa Jauh dari AllahSemua orang yang berdosa akan jauh dari Allah. Maka sangat penting untuk berdoa agar hal ini bisa dilalui dan pribadi kita diubah untuk bertobat dan melakukan kehendak Allah. Maka kita akan selalu berada di dalam perlindungan KataMungkin cukup sekian dulu pembahasan dari kami mengenai dosa selingkuh menurut agama kristen. Jangan pernah berselingkuh karena dosanya begitu besar dan merugikan kita Orang Fasik Menurut KristenAyat Alkitab Tentang Menghormati Orang TuaRenungan Rohani Kristen Tentang Selingkuh Nama di dalam Alkitab yang Beristri DuaTokoh Alkitab yang Diceritakan Berpoligami1. Abraham2. Yakub3. Elkana4. Daud5. SalomoNama di dalam Alkitab yang Beristri – Tokoh Alkitab yang berpoligami. Poligami memiliki arti beristri dua, yaitu kondisi di mana seorang pria menikahi lebih dari satu wanita untuk dinafkahi dalam poligami menurut Alkitab, kegiatan tersebut tidak dibenarkan. Tapi dalam beberapa kasus atau kondisi, mungkin bisa saja itu juga beberapa tokoh di dalam Alkitab yang diceritakan berpoligami. Bahkan salah satunya yang sangat kita kenal, yaitu Abraham yang memiliki istri lebih dari satu semasa siapa lagi yang dikatakan berpoligami menurut firman Tuhan? Di kesempatan ini kami akan menjelaskannya kepada Anda secara lengkap, simak di bawah berikut Alkitab yang Diceritakan BerpoligamiTanpa banyak basa basi lagi, mari kita langsung saja simak penjelasan tentang tokoh di dalam Alkitab yang berpoligami. Simak masing-masing kisahnya yang kami rangkum dari berbagai AbrahamTuhan sudah berjanji akan memberikan keturunan kepada Abraham, namun selama bertahun-tahun dia tak menemukan tanda-tanda penggenapan janji itu. Sarah, istrinya, dikatakan telah mandul dan mungkin semakin lama semakin tidak percaya pada janji kemudian menyuruh Abraham untuk memperistri Hagar, hamba SArah supaya Sarah bisa mendapatkan seorang anak lewat Hagar. Hagar kemudian mengandung, sedangkan Sarah masih tetap mandul. Hal ini menyebabkan Hagar memandang rendah Sarah sampai Sarah mengadu kepada Abraham dan memintanya direnungkan, penghinaan yang dialami Sarah sebenarnya akibat dari inisiatifnya sendiri, tapi dai meminta Abraham yang bertanggungjawab. Abraham kemudian memberi izin Sarah melakukan apa yang menurut Sarah dia menindas Hagar sampai Hagar melarikan diri. Tapi Tuhan menyuruh Hagar kembali dan menjanjikan Hagar akan punya keturunan yang tak terhitung banyaknya. Namun anak yang dikandungnya kelak akan menjadi anak yang mendatangkan kisah itu bisa diambil pelajaran meski terkesan diawali niat baik, tapi pada akhirnya mendatangkan sakit bagi bagi sejumlah pihak. Sarah direndahkan Hagar dan Hagar ditindas Sarah, anak Hagar juga sudah ditentukan akan memiliki sifar yang tidak yang bertindak sebagai kepala keluarga juga hanya bisa mengalihkan otoritas kepada Sarah untuk melakukan apa yang Sarah inginkan kepada Hagar. Karena ketidakpercayaan Sarah terhadap janji Tuhan, upaya mencapai tujuan pernikahan Kristen pun mejadi YakubYakub tinggal dan bekerja pada Laban setelah lari dari rumah. Sebagai upahnya, Yakub meminta agar diizinkan untuk menikahi Rahel, anak perempuan Laban yang cantik jelita, setelah bekerja tujuh tahun lamanya. Laban pun menyetujui permintaan ternyata pada hari Laban harus menepati janjinya, dia menipu Yakub dan menikahkan Yakub pada Lea, kaak Rahel. Maka Yakub bersedia bekerja tujuh tahun lagi pada Laban sebelum akhirnya bisa memperistri Rahel iri kepada kakaknya karena dia sendiri mandul, sedangkan Lea sudah melahirkan empat anak bagi Yakub. Dalam Alkitab menjelaskan Lea bersyukur karena anak yang didapatnya merupakan penghiburan karena suaminya, Yakub lebih mencintai Rahel daripada kelahiran anak-anaknya, dia pun berharap supaya Yakub lebih mengasihinya. Sementara itu, Rahel meminta Yakub bisa memberinya anak sehingga Yakub marah karena dia bukan Tuhan dan tidak bisa menentukan hal dan Lea kemudian melahirkan anak, tapi iri hati mereka terhadap satu sama lain tidak pernah surut. Dari kehidupan mereka, bisa dipetik pelajaran bahwa meski tidak ada penindasan, poligami juga bisa menyebabkan iri hati lantaran satu pihak mendapat apa yang pihak lain tidak ElkanaHana adalah ibu Samuel, nabi yang mengurapi Daud sebagai raja Israel. Tapi di balik kisah Nabi Samuel bisa kita jumpai kisah kecemburuan dan sakit hati yang dikarenakan adanya poligami. Suami Hana, Elkana memiliki istri lain bernama tidak memiliki anak selama bertahn-tahun, sedangkan Penina sudah melahirkan anak bagi Elkana. Penina sengaja menyakiti hati Hana sampai akhirnya Hana menangis dan tidak mau makan ada penderitaan yang diakibatkan oleh praktik beristri dua. Terlepas adanya kesengajaan atau tidak, dalam penyebab sakit hati itu, tidak bisa dipungkiri bahwa poligami menimbulkan masalah yang bisa mengganggu kerukunan dalam DaudDaud dalam Alkitab dikatakan sebagai orang yang berkenan di hati Tuhan. Tapi sebagai manusia, Daud tetap memiliki kekurangan dan bsia berdosa di hadapan Tuhan. Salah satu kesalahan Daud yang dijelaskan dalam Alkitab yaitu pada saat dia tidak ikut berperang dan memilih bersantai di istana, dia melihat wanita sedang Daud mengetahui wanita itu, Batsyeba sudah bersuami, Daud tidak langsung menyesal. Dia membuat rencana supaya suaminya meninggal di medan perang. Perbuatannya ini jelas tidak menunjukkan prinsip kasih dalam juga mencatat Daud tetap mendapat kasih di mata Tuhan. Terlebih karena Daud mau menerima teguran Tuhan lewat Nabi Natan. Tapi akibat perbuatannya, keluarga Daud id kemudian hari tiadk terlepas dari perbuatan yang tidak SalomoRaja Salomo dikenal memiliki kekauaan dan hikmat luar biasa, sayangnya dia juga dikenal dengan jumlah istri dan selir yang sangat banyak. Salomo tidak mematuhi perintah Tuhan untuk tidak bergaul dengan perempuan yang menyembah Allah dia memperistri mereka dan pada akhirnya turut menyembah dewa-dewi yang disembah oleh para istrinya. Akibatnya, Tuhan berjanji Kerajaan Salomo akan terpecah belah pada masa pemerintahan Tuhan tetap berjanji akan meninggalkan satu suku untuk menjadi bagian kerajaan Salomo. Tuhan melakukan hal tersebut karena Dia tetap setia pada janji-Nya kepada Daud untuk mengokohkan KataItu dia ringkasan pembahasan mengenai tokoh alkitab berpoligami. Semoga informasi tersebut bisa membuat kita lebih paham siapa saja tokoh Alkitab yang Reformasi Gereja KatolikTugas Seorang Pemimpin Gereja KristenHubungan Iman Kristen dengan Poligami Pertanyaan Jawaban Pertanyaan poligami merupakan pertanyaan yang menarik di mana kebanyakan orang memandang poligami sebagai tindakan tidak bermoral, sementara Alkitab tidak secara jelas mengutuk hal itu. Contoh pertama dari poligami / bigami dalam Alkitab ditemukan pada tokoh Lamekh dalam Kejadian 419 “Lamekh mengambil istri dua orang.” Beberapa orang terkenal dalam Perjanjian Lama juga menjalankan praktik poligami. Abraham, Yakub, Daud, Salomo, dan yang lainnya semua mempunyai banyak istri. Dalam 2 Samuel 128, Allah, berbicara melalui nabi Natan, bahkan berfirman bahwa seandainya istri-istri dan gundik-gundik Daud dirasa belum cukup, Dia akan menambahkannya lagi kepada Daud. Salomo mempunyai 700 istri dan 300 gundik pada dasarnya istri dengan status yang lebih rendah, menurut 1 Raja-raja 113. Bagaimana kita menjelaskan contoh-contoh poligami dalam Perjanjian Lama ini? Ada tiga pertanyaan yang perlu dijawab 1 Mengapa Allah mengizinkan praktik poligami dalam Perjanjian Lama? 2 Bagaimana Allah memandang praktik poligami di jaman sekarang? 3 Mengapa berubah? 1 Mengapa Allah mengizinkan praktik poligami dalam Perjanjian Lama? Alkitab tidak secara spesifik menyatakan mengapa Allah mengizinkan poligami. Ketika kita berspekulasi tentang kebungkaman Allah, ada beberapa faktor kunci untuk dipertimbangkan. Pertama, selalu lebih banyak perempuan daripada laki-laki di dalam dunia. Statistik sekarang menunjukkan bahwa kira-kira 50,5 persen dari populasi dunia adalah perempuan, dengan laki-laki 49,5 persen. Dengan menganggap persentase yang sama terjadi pada zaman dahulu, dan dilipatgandakan dengan jutaan manusia, maka berarti akan ada puluhan ribu perempuan lebih banyak daripada laki-laki. Kedua, peperangan pada zaman dahulu kala sangat kejam, dengan kematian yang luar biasa tinggi. Hal ini bahkan akan mengakibatkan perbedaan persentase yang lebih besar antara perempuan dan laki-laki. Ketiga, dalam masyarakat patriarki hampir tidak mungkin bagi perempuan yang tidak menikah untuk mencukupi kebutuhan dirinya sendiri. Para perempuan sering kali tidak berpendidikan dan tidak terlatih. Para perempuan bergantung kepada ayah, saudara laki-laki, dan suami mereka untuk menyediakan kebutuhan hidup dan perlindungan. Perempuan yang tidak menikah seringkali diperlakukan sebagai pelacur dan budak. Perbedaan yang berarti antara jumlah perempuan dan laki-laki menyebabkan banyak perempuan terseret dalam situasi yang tidak diinginkan. Jadi, tampaknya Allah mengizinkan poligami untuk melindungi dan mencukupi para perempuan yang, jika tidak, tidak dapat menemukan suami. Seorang laki-laki akan mengambil beberapa istri dan berfungsi sebagai pemberi nafkah dan pelindung bagi mereka. Walaupun tidak ideal hidup dalam rumah tangga poligami, tentu jauh lebih baik daripada jatuh kepada opsi lain seperti pelacuran, perbudakan, atau kelaparan. Sebagai tambahan kepada faktor perlindungan/pemberian nafkah, poligami memungkinkan berkembangnya umat manusia secara lebih cepat, untuk menggenapi perintah Allah untuk “beranakcuculah dan bertambah banyak; sehingga tak terbilang jumlahmu di bumi” Kejadian 97. Laki-laki mampu menghamili beberapa perempuan dalam kurun waktu yang sama, menyebabkan umat manusia bertambah lebih cepat daripada jika seorang laki-laki hanya menghasilkan seorang anak setiap tahun. 2 Bagaimana Allah memandang poligami sekarang ini? Bahkan saat poligami diizinkan, Alkitab mengajukan monogami sebagai rencana yang paling sesuai dengan pernikahan yang ideal bagi Allah. Alkitab menyatakan bahwa maksud Allah yang semula itu menghendaki satu laki-laki menikah dengan satu perempuan saja “Sebab itu seorang laki-laki akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya bukan isteri-isteri, sehingga keduanya menjadi satu daging bukan daging-daging” Kejadian 224. Walaupun Kejadian 224 lebih menggambarkan apa itu pernikahan, ketimbang berapa orang yang terlibat, penggunaan kata tunggal yang konsisten seharusnya diperhatikan. Dalam Ulangan 1714-20, Allah berkata bahwa raja-raja tidak seharusnya memperbanyak istri atau kuda atau emas. Walaupun ini tidak bisa ditafsirkan sebagai perintah bahwa raja-raja harus monogami, ayat ini bisa dimengerti sebagai pernyataan bahwa memiliki banyak istri menyebabkan masalah. Hal ini bisa dilihat dengan jelas dalam kehidupan Salomo 1 Raja-raja 113-4. Dalam Perjanjian Baru, 1 Timotius 32, 12 dan Titus 16 menyatakan “suami dari satu istri” sebagai satu paramater untuk kepemimpinan rohani. Ada beberapa perdebatan sehubungan dengan apa maksud parameter ini secara spesifik. Karena susunan kata itu juga bisa diterjemahkan secara harafiah “laki-laki satu perempuan.” Apakah frasa ini secara khusus merujuk kepada poligami atau tidak, tidak masuk akal bagi seorang penganut poligami bisa dianggap sebagai “laki-laki satu perempuan.” Walaupun parameter ini secara spesifik diperuntukkan bagi posisi kepemimpinan rohani, parameter ini seharusnya bisa diterapkan bagi semua orang Kristen. Bukankah seharusnya semua orang Kristen menjadi “yang tak bercacat…dapat menahan diri, bijaksana, sopan, suka memberi tumpangan, cakap mengajar orang, bukan peminum, bukan pemarah melainkan peramah, pendamai, bukan hamba uang” 1 Timotius 32-4? Jika kita dipanggil untuk menjadi kudus 1 Petrus 116, dan jika standar-standar ini adalah kudus untuk para penatua dan diaken, maka standar-standar ini juga kudus untuk semua orang Kristen. Efesus 522-33 berbicara tentang hubungan antara suami dan isteri. Ketika merujuk kepada seorang suami bentuk tunggal, ia selalu juga menunjuk kepada seorang isteri [bentuk tunggal]. “Karena suami adalah kepala isteri [bentuk tunggal] … Siapa yang mengasihi isterinya [bentuk tunggal], mengasihi dirinya sendiri. Sebab itu laki-laki [bentuk tunggal] akan meninggalkan ayahnya dan ibunya dan bersatu dengan isterinya [bentuk tunggal], sehingga keduanya itu menjadi satu daging….bagi kamu masing-masing berlaku kasihilah isterimu [bentuk tunggal] seperti dirimu sendiri dan isteri [bentuk tunggal] hendaklah menghormati suaminya [bentuk tunggal].” Satu bagian yang hampir paralel mengenai ini ada di Kolose 318-19, yang merujuk kepada suami-suami dan isteri-isteri dalam bentuk jamak, Jelaslah bahwa Paulus menujukan tulisan ini kepada semua suami dan istri di antara orang-orang percaya di Kolose, bukan menyatakan bahwa seorang suami boleh mempunyai banyak isteri. Secara kontras, Efesus 522-33 menggambarkan secara spesifik hubungan perkawinan. Jika praktik poligami itu diizinkan, keseluruhan ilustrasi hubungan Kristus dengan tubuh-Nya jemaat dan hubungan suami isteri menjadi berantakan. 3 Mengapa berubah? Allah bukannya tidak mengizinkan sesuatu yang sebelumnya Dia izinkan, namun ini sebenarnya merupakan pemulihan pernikahan sesuai dengan rencana-Nya yang mula-mula. Kembali kepada masa Adam dan Hawa sekalipun, poligami bukanlah rencana semula Allah. Tampaknya, Allah mengizinkan poligami untuk mengatasi masalah, walau itu bukan solusi yang ideal. Dalam kebanyakan masyarakat modern, poligami sama sekali sudah tidak perlu. Dalam kebanyakan budaya hari ini, perempuan mampu mencari nafkah dan melindungi diri mereka sendiri—menghapuskan satu-satunya aspek “positif” dari poligami. Selanjutnya, kebanyakan bangsa modern memang menyatakan praktik poligami itu tidak sah. Menurut Roma 131-7, kita harus menaati hukum-hukum yang sudah ditetapkan pemerintah. Satu-satunya contoh Alkitab di mana kita tidak perlu menaati hukum pemerintah hanya ketika hukum itu bertentangan dengan perintah Allah Kisah Para Rasul 529. Karena Allah hanya mengizinkan praktik poligami dan tidak memerintahkannya, maka hukum yang melarang praktik poligami harus ditegakkan. Apakah ada contoh-contoh di mana izin poligami masih dapat diterapkan di jaman sekarang ini? Mungkin, tetapi tidak terbayang bahwa sama sekali tidak ada solusi yang lain. Karena aspek “satu daging” dari pernikahan, maka diperlukan adanya kesatuan dan kecocokan dalam pernikahan. Ditambah tidak adanya kebutuhan yang sejati untuk praktik poligami, maka dengan teguh kita percaya bahwa praktik poligami itu tidak menghormati Allah dan itu bukan rancangan-Nya untuk pernikahan. English Kembali ke halaman utama dalam Bahasa Indonesia Mengapa Allah mengizinkan poligami / bigami dalam Alkitab?

beristri dua dalam kristen