Digunakanuntuk sistem kartografi (baca: inset peta) Digunakan untuk membantu perencanaan rute; Itulah beberapa manfaat yang dapat diperoleh dari sistem informasi geografis. Dalam studi kasus, sistem informasi geografis dapat digunakan untuk membantu perenca secara cepet menghitung waktu tanggap darurat ketika terjadi bencana alam.
Metodeyang digunakan dalam SIG akan berbeda untuk setiap permasalahan. SIG yang baik tergantung pada aspek desain dan aspek realnya. Proses-proses dalam SIG. Pada dasarnya pada Sistem Informasi Geografis terdapat lima (5) proses yaitu: Input Data Proses input data digunakan untuk menginputkan data spasial dan data non-spasial.
SistemInformasi Geografis adalah kegiatan yang erat kaitannya dengan ilmu geografi. Ilmu Geografi adalah ilmu yang mempelajari lokasi, persamaan dan perbedaan (variasi) keruangan atas fenomena fisik serta manusia yang hidup di bumi. Geografi tidak terbatas pada pemetaan, tidak hanya menjawab apa dan dimana diatas muka bumi, namun juga mengapa
Analisisspasial dalam SIG adalah suatu kumpulan metode yang bisa digunakan untuk melakukan pengolahan SIG. Hasil dari analisis spasial ini sangat bergantung pada lokasi di mana objek tersebut dianalisis. Dalam melakukan analisis SIG, ternyata ada fungsi-fungsi yang bisa digunakan menurut Eddy Prahasta (2009), yaitu:
SIGdalam mitigasi bencana dapat digunakan untuk menentukan wilayah yang menjadi prioritas utama penanggulangan bencana. SIG juga digunakan untuk mengidentifikasi sumber bencana, menentukan lokasi sebagai tempat evakuasi, mengidentifikasi luas area yang terkena bencana, dan lain sebagainya. Tugas Sistem Informasi Geografis (SIG)
soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan. Pesatnya perkembangan era digitalisasi, ternyata memberikan dampak yang positif dalam berbagai bidang ilmu pengetahuan, salah satunya ilmu geografi. Dimana, kita bisa mengetahui potensi wilayah bukan hanya dari sumber daya alam tetapi juga dari sisi perencanaan pembangunannya, dengan menggunakan sistem informasi geografi SIG. Sistem Informasi Geografis SIG kerap diartikan sebagai sistem informasi berbasis komputer yang merupakan salah satu kemajuan dari teknologi informasi. SIG adalah suatu sistem yang bertugas untuk mengelola, mengumpulkan, serta menyajikan informasi di muka bumi yang diperoleh dari masukan data tersebut dan data penginderaan jauh. Dalam pengelolaannya terdapat empat subsistem SIG secara fungsional antara lain; subsistem masukan input, subsistem manajeman data, subsistem manipulasi dan analisis data, serta subsistem penyajian data output. Untuk lebih jelasnya akan diterangkan pengertian dari masing-masing subsistem SIG tersebut dibawah ini! Subsistem Masukan Input Subsistem masukan input data berperan untuk mengambil, mengumpulkan, dan mengubah data ke dalam bentuk digital yang dapat diterima dan dipakai dalam SIG. Ada dua jenis data dasar geografi, yaitu data spasial keruangan dan data atribut deskripsi. Data Spasial, adalah data atau informasi yang berorientasi geografis dan memiliki sistem koordinat tertentu sebagai dasar referensinya. Terdapat dua model penyajian data spasial yakni data raster dan data vektor. Data Atribut, adalah data yang mempresentasikan aspek-aspek deskripsi/ penjelasan dari suatu fenomena di permukaan bumi dalam bentuk kata-kata, angka, atau tabel. Data atribut berfungsi untuk menggambarkan gejala topografi karena memiliki aspek deskriptif dan kualitatif. Data atribut dapat diklasifikasikan menjadi empat tingkat pengukuran yaitu data nominal, data original, data interval, dan data rasio. Baca juga Tahapan Kerja Sistem Informasi Geografis Data yang dinput ke dalam subsistem SIG dapat diperoleh dari beberapa sumber, yaitu data lapangan, data peta, dan data penginderaan jauh. Data lapangan diperoleh secara langsung melalui hasil pengamatan atau pengukuran di lapangan. Data ini bersifat deskriptif dan tidak terekam oleh sensor penginderaan jauh. Proses input data atribut ke dalam SIG dapat dilakukan melalui tabulasi yaitu dengan pembuatan tabel. Data peta adalah data yang berasal dari peta yang telah diubah dalam bentuk digital. Proses input data spasial ke dalam SIG dapat dilakukan dengan dua cara yaitu digitasi dan pemindaian. Data penginderaan jauh berbentuk citra satelit dan foto udara. Subsistem Manajemen Data Subsistem manajemen data berperan dalam mengorganisasi data, baik data spasial maupun atribut ke dalam sebuah bank data database, sehingga data yang telah disimpan mudah dipanggil, di update, dan diedit. Subsistem Manipulasi dan Analisis Data Subsistem ini menentukan informasi-informasi yang dihasilkan oleh SIG, untuk melakukan manipulasi dan pemodelan data untuk menghasilkan informasi yang diharapkan. Subsistem SIG ini menyediakan beberapa fungsi untuk keperluan analisis data. Contohnya, buffering, scoring, dan overlay. Diantara ketiga contoh fungsi tersebut, maka fungsi overlay adalah fungsi yang paling sering digunakan dalam SIG. fungsi overlay atau tumpang tindih adalah menggabungkan beberapa peta tematik yang memiliki informasi berbeda terkait suatu area geografis tertentu. Subsistem Penyajian Data Output Subsistem penyajian data menampilkan atau menghasilkan seluruh atau sebagian baris data baik dalam bentuk soft copy maupun hard copy seperti tabel, grafik, peta, dan lain-lain. Dari data output ini, pengguna dapat memperoleh informasi yang akan membantu dalam pengambilan keputusan pada perencanaan pembangunan. Please follow and like us Kelas Pintar adalah salah satu partner Kemendikbud yang menyediakan sistem pendukung edukasi di era digital yang menggunakan teknologi terkini untuk membantu murid dan guru dalam menciptakan praktik belajar mengajar terbaik. Related TopicsGeografiKelas 10SIGSistem Informasi GeografiSubsistem SIG
sistem sig sering digunakan untuk menghasilkan gambar dalam bentuk