11-22. 1 Inilah nama para anak Israel yang datang ke Mesir bersama-sama dengan Yakub; mereka datang dengan keluarganya masing-masing: 2 Ruben, Simeon, Lewi dan Yehuda; 3 Isakhar, Zebulon dan Benyamin; 4 Dan serta Naftali, Gad dan Asyer. 5 Seluruh keturunan yang diperoleh Yakub berjumlah tujuh puluh jiwa. Tetapi Yusuf telah ada di Mesir. 6
2020Keluaran data hk 6d hasil result hk pools 6digit malam ini pengeluaran hk 6-D. 00 Wib dari situs Hongkong pools Terpercaya. The league won't release a full player pool ahead of the draft, according to Pro Football. nikmati hal menarik lainnya di hongkongpools results. NO: DAY: DATE: RESULT: PRIZE: 1: Wednesday 2022-03-23 : 1 4 2 9.
8"Yes, go," she answered. So the girl went and got the baby's mother. 9 Pharaoh's daughter said to her, "Take this baby and nurse him for me, and I will pay you.". So the woman took the baby and nursed him. 10 When the child grew older, she took him to Pharaoh's daughter and he became her son. She named.
Keluardan memberi Stempel Surat yang sudah ditandatangani 10 menit Surat Keluar yang sudah diagendakan Mengarsipkan Surat Keluar yang berparaf dan menyerahkan Asli serta tembusan surat kepada Caraka Surat Keluar yang sudah diagendakan 10 menit Dokumentasi Berkas Menerima surat keluar, menyiapkan Buku Ekspedisi/Tanda Terima, untuk selanjutnya
Musalahir dan diselamatkan. 2:1 Seorang laki-laki dari keluarga Lewi kawin dengan seorang perempuan Lewi;. 2:2 lalu mengandunglah ia dan melahirkan seorang anak laki-laki. Ketika dilihatnya, bahwa anak itu cantik, disembunyikannya tiga bulan lamanya. 2:3 Tetapi ia tidak dapat menyembunyikannya lebih lama lagi, sebab itu diambilnya sebuah peti pandan, dipakalnya dengan gala-gala dan ter
soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan.
oleh Pdt. Budi Asali MDiv. Keluaran 21-25 Kel 21-10 - Musa lahir dan diselamatkan. 1 Ay 1 Orang tua Musa bernama Amram dan Yokhebed Kel 619. Pernikahan Amram dan Yokhebed yang dibicarakan dalam ay 1 ini terjadi sebelum perintah Firaun untuk membunuh bayi laki-laki orang Israel dikeluarkan. Mereka sudah mempunyai 2 anak, yaitu Miryam dan Harun. 2 Ay 2 Yokhebed mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Mungkin sekali pada waktu mengandung Yokhebed berdoa mati-matian supaya ia mendapatkan anak perempuan, supaya tidak dibunuh oleh orang Mesir. Tetapi ternyata yang lahir adalah bayi laki-laki. Pada saat itu hal ini kelihatannya merupakan bencana! Tetapi akhirnya terlihat bahwa sebetulnya kelahiran bayi laki-laki ini merupakan suatu berkat yang luar biasa, bukan hanya bagi Amram dan Yokhebed, tetapi juga bagi seluruh bangsa Israel. Penerapan Dalam hidup orang kristen sering terjadi hal-hal yang kelihatannya merupakan bencana, dan bahkan itu adalah hal-hal yang kita doakan supaya tidak terjadi. Tetapi perlu kita camkan bahwa Tuhan tidak pernah memberikan bencana! Semua itu diberikan untuk kebaikan kita dan merupakan berkat bdk. Ro 828. 3 Ay 2 Musa disembunyikan sampai 3 bulan. Dalam ay 2-3 disebutkan hanya ibu Musa yang menyembunyikan Musa. Tetapi dalam Ibr 1123 dikatakan āKarena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah rajaā. Jadi dalam Ibr 1123 itu dikatakan bahwa kedua orang tua Musa ikut menyembunyikan Musa, dan ini dianggap sebagai tindakan iman. Jelas bahwa mereka menyembunyikan Musa bukan hanya berdasarkan kasih orang tua kepada anak, tetapi juga karena mereka tahu bahwa Allah tidak menghendaki mereka membunuh anak itu atau membiarkan anak itu dibunuh. Juga mungkin saat itu ada sanksi bagi orang tua yang menyembunyikan bayi laki-lakinya. Karena itu dikatakan dalam Ibr 1123 itu bahwa mereka tidak takut akan perintah rajaā. Jadi tindakan menyembunyikan Musa itu juga menunjukkan bahwa mereka lebih taat / takut kepada Tuhan dari pada raja. 4 Ay 3-6 a Setelah 3 bulan, tangisan bayi itu menjadi terlalu keras sehingga tidak mungkin bisa disembunyikan lagi. Akhirnya Musa dimasukkan dalam peti dan diletakkan di Sungai Nil. Orang tua Musa sudah berusaha secara maximal dan sekarang mereka berserah kepada Tuhan. Banyak orang berserah tanpa mau berusaha sedikitpun. Ini bukan penyerahan tetapi kemalasan. Contoh pada waktu kita sakit, kita baru boleh berserah kepada Tuhan kalau kita sudah melakukan semua yang bisa dilakukan asal bukan bersifat dosa, seperti pergi ke dukun dsb untuk bisa sembuh, seperti pergi ke dokter, minum obat, dsb. Adalah salah kalau seseorang tidak mau melakukan hal-hal itu, tetapi langsung berserahā kepada Tuhan. b Petiā ay 3. Kata Ibrani yang sama digunakan dalam Kej 614 dan diterjemahkan bahteraā. Mungkin waktu Musa menuliskan bagian ini, ia menghubungkan dirinya dengan Nuh dan keluarganya. Boleh dikatakan mereka diselamatkan dengan cara yang sama. c Teberauā ay 3b. NIV reedsā. Ini adalah sejenis tanaman air. Peti itu diletakkan di tengah-tengah teberau mungkin supaya tidak hanyut. Jadi, Musa diletakkan di Sungai Nil bukan untuk dihanyutkan. Mungkin sengaja diletakkan di tempat dimana putri Firaun biasanya mandi. 5 Ay 7-9 Tuhan bisa memberi berkat yang luar biasa di tengah-tengah kesukaran. Sekarang bukan saja Musa selamat, tetapi juga ibu Musa bisa memelihara / menyusui anaknya sendiri, dan bahkan diberi upah untuk itu! 6 Ay 10 Musa lalu dididik di istana Firaun bdk. Kis 721-22. a Firaun ingin terus menguasai Israel. Tetapi tanpa ia sadari, Tuhan mengatur sehingga Musa, yang akan dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan Israel, dibesarkan di istana Firaun. b Ini adalah persiapan yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa untuk melakukan tugasnya nanti sebagai pembebas dan pemimpin bangsa Israel. 7 Saat itu pasti ada banyak bayi yang mati gara-gara perintah Firaun, tetapi Musa tidak bisa mati karena Tuhan mau memakai dia. Ini sama dengan jaman Yesus. Pasti banyak bayi di Betlehem yang mati dibunuh karena perintah Herodes Mat 216-18, tetapi Yesus tidak bisa mati, karena Tuhan mempunyai rencana bahwa Ia harus mati di salib untuk menebus dosa kita. Rencana Tuhan tidak mungkin bisa digagalkan oleh manusia! 8 Musa diselamatkan dengan cara biasa juga dalam Kel 215-dst. Tuhan tidak selalu melakukan mujijat. Kel 211-15 - Musa lari ke Midian bdk. Kis 723-29. 1 Ay 11 dewasaā. Dalam Kis 723 dikatakan bahwa pada saat itu ia berusia 40 tahun. 2 Ay 12 Musa membunuh orang Mesir dengan sengaja. Untuk apa? Dalam Kis 724-25 dikatakan sebagai berikut āKetika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengertiā. Jadi Musa menolong orang Israel itu supaya bangsa Israel tahu bahwa ia akan dipakai Tuhan untuk membebaskan mereka. Tindakan Musa ini lahir dari semangat yang berkobar-kobar untuk melayani Tuhan. tetapi bagaimanapun tidak ada perintah dari Tuhan untuk membunuh orang Mesir itu. Ini sama dengan tindakan Petrus dalam Mat 2651 dimana ia membacok telinga hamba Imam Besar yang mau menangkap Yesus. Hal seperti ini tetap adalah dosa. Memang semangat tanpa pengertian dan ketaatan terhadap Firman Tuhan, justru akan mencelakakan. Amsal 192 berkata tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baikā. Dalam terjemahan NIV berbunyi āIt is not good to have zeal without knowledgeā = adalah tidak baik mempunyai semangat tanpa pengetahuan. Karena itu orang yang mempunyai semangat bagi Tuhan, harus rajin belajar Firman Tuhan! Tetapi kalau saudara sudah banyak belajar dan mengerti Firman Tuhan, jagalah supaya semangat itu jangan sampai hilang / berkurang! 3 Ay 13 Orang Israel berkelahi satu sama lain. Ini suatu ketololan, karena di tengah-tengah penderitaan dan penindasan oleh orang Mesir, mereka bukannya bersatu tetapi bahkan saling berkelahi. Tetapi bukankah kita sebagai orang kristen juga sering bertengkar / bermusuhan satu sama lain? Bukankah itu adalah ketololan yang sama? Kita seharusnya selalu ingat pada Ef 612 - ākarena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udaraā. Bdk. 1Kor 67 - āAdanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?ā. 4 Ay 13-14 Musa menegur dengan maksud baik, tetapi reaksi yang didapatkan bukanlah sesuatu yang baik / menyenangkan. Orang yang ditegur itu justru menjadi marah dan menolak Musa bdk. Kis 735. Penerapan Kalau saudara menegur orang lain, baik secara pribadi maupun melalui pemberitaan Firman Tuhan, ingatlah bahwa lebih besar kemungkinannya saudara akan mendapatkan suatu tanggapan yang tidak menyenangkan. Sebaliknya kalau saudara ditegur orang, jangan bersikap seperti orang Israel ini. Amsal 121 mengatakan āSiapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dunguā. 5 Ay 14 Musa takutā. Tetapi dalam Ibr 1127 dikatakan bahwa Musa tidak takutā. Pengharmonisan ada 2 kemungkinan a Mula-mula Musa takut, lalu imannya bertumbuh sehingga ia tidak lagi takut. b Dalam Kel 214 Musa memang takut, dan karena itu ia meninggalkan Mesir menuju Midian. Sedangkan Ibr 1127 tidak menunjuk pada perginya Musa dari Mesir ke Midian, tetapi pada perginya Musa dari Mesir menuju ke Kanaan bersama seluruh bangsa Israel. Pada saat itu Musa sama sekali tidak takut. Kel 216-22 - Musa di Midian. 1 Rehuel ay 18 dan Yitro 31. Ada yang menganggap bahwa Rehuel adalah ayah Yitro. Jadi Rehuel adalah mertua Musa dan Yitro adalah ipar Musa. Kata mertuaā dalam Kel 31 diterjemahkan menantuā dalam Kej 1914. Jadi arti yang sebetulnya adalah keluarga karena pernikahanā. Kebanyakan penafsir beranggapan bahwa Rehuel dan Yitro adalah satu orang yang sama. 2 Rehuel disebut sebagai seorang imam. Apakah imam ini menyembah Allah atau berhala? Kebanyakan orang menganggap bahwa Rehuel pasti menyembah Allah, karena Musa mau menjadi menantunya. Kalau Rehuel sama dengan Yitro maka jelas ia adalah orang saleh. 3 Ay 19 Musa disebut sebagai orang Mesirā mungkin karena pakaiannya atau bahasanya. 4 Ay 21 di sini ada selang waktu beberapa tahun. Musa tidak langsung kawin dengan Zipora tetapi setelah beberapa tahun berlalu barulah ia mengawini Zipora. Alasannya Musa tinggal selama 40 tahun di Midian, tetapi waktu keluar dari Midian kelihatannya anaknya masih kecil Kel 424-dst. 5 Ay 22 Arti dari nama Gersomā adalah orang asingā. Mengapa Musa menamakan anaknya seperti itu? Ini menunjukkan bahwa Musa tidak melupakan misinya dan ia tidak mau melupakan misinya. Padahal sebetulnya ada banyak hal yang bisa menyebabkan Musa melupakan misinya waktu yang lama 40 tahun di Midian. keluarga. kecukupan. pekerjaan Kel 31. Tetapi ternyata hal-hal tersebut tidak membuat Musa melupakan misinya. Penerapan Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara pernah mempunyai misi yang Tuhan berikan kepada saudara, tetapi yang lalu saudara abaikan / lupakan? 6 Musa meninggalkan Mesir karena Tuhan Ibr 1124-26, dan Tuhan tidak membiarkannya terlantar. Tuhan memberinya tempat tinggal, kecukupan, pekerjaan, keluarga, bdk. Mat 633. Karena itu, kalau Tuhan memang menghendakinya, beranilah meninggalkan apa saja demi Tuhan! 7 Musa ada di Midian selama 40 tahun. Rasanya sia-sia. Tetapi sebetulnya tidak sia-sia! Ia bekerja sebagai gembala Kel 31 dan ini lagi-lagi merupakan suatu persiapan bagiNya untuk nantinya menggembalakan bangsa Israel. Persiapan dari Tuhan seringkali lama, tetapi jelas tidak sia-sia! Kel 223-25 1 Ay 23 Firaun mati bdk. Mat 219. Sekalipun Firaun mati, penderitaan Israel tidak berhenti. Ini menyebabkan mereka berdoa dengan sungguh-sungguh. 2 Ay 24-25 Allah mengingatā. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia lupa. Allah memperhatikanā orang Israel. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia tidak memperhatikan. Ini semua meninjau Allah dari sudut pandang manusia. Bahwa Allah dari semula mengingat / memperhatikan Israel jelas bisa terlihat dari perlindungan Allah kepada Musa yang akan Dia pakai untuk menyelamatkan Israel. 3 Ay 24-25 doa mereka didengar karena sesuai dengan janji Allah kepada Abraham Kej 1315, kepada Ishak Kej 263, dan kepada Yakub Kej 2813. Kita boleh saja berdoa dan minta sesuatu yang tidak dijanjikan oleh Allah, tetapi doa seperti ini belum tentu dikabulkan. tetapi kalau kita meminta sesuatu sesuai dengan janjiNya, maka Allah pasti mengabulkannya. -AMIN- e-mail us at [email protected]
Kelahiran seorang anak adalah peristiwa bahagia yang dinanti-nantikan setiap keluarga Ibrani. Itulah yang dialami Amran dan Yokhebet. Pasangan suami-istri dari keturunan suku Lewi ini telah dikarunia Tuhan sepasang putra dan putri masing-masing bernama Harun dan Miryam. Kini, sang ibu mengandung lagi dan menanti kelahiran anak ketiga. Tiba-tiba mereka dikejutkan dengan kabar bahwa raja Mesir mengeluarkan perintah untuk membunuh semua bayi laki-laki orang Ibrani. āLemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil, tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.ā Demikian bunyi perintah Firaun. Perintah ini sangat bertentangan dengan iman orang Ibrani. Iman orang Ibrani mengajarkan bahwa anak laki-laki adalah milik pusaka Tuhan. Mereka adalah pewaris tanah perjanjian yang telah dijanjikan kepada Abraham, Ishak dan Yakub, leluhur Amran dan Yokhebet. Perintah Firaun tersebut memperhadapkan kedua suami istri ini pada keputusan yang dilematis. Menggugurkan janin atau menunggu sampai waktu melahirkan. Kalau nanti anak yang dilahirkan perempuan tentu ia lolos dari ancaman kematian. Akan tetapi bagaimana bila anak yang dilahirkan laki-laki? Semoga Tuhan mengaruniakan anak perempuan. Harap mereka. Namun di luar dugaan, ketiba tiba waktu melahirkan Tuhan menghendaki lain. Yokhebet melahirkan seorang bayi laki-laki. Wajah bayi laki-laki mungil itu amat rupawan. Rasa bahagia bercampur sedih memenuhi hati suami-istri ini. Rumah mereka tak lagi aman. Sewaktu-waktu tentara Firaun akan merenggut anak mereka dan membunuhnya. Itulah salah satu episode kisah tragis dalam sejarah bani Israel yang terjadi pada tahun lalu, ketika bangsa Israel ditindas di Mesir. Pada zaman modern perintah pembunuhan yang dikeluarkan oleh Firaun disebut genosida. Genosida menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah pembunuhan besar-besaran secara berencana terhadap suatu bangsa atau ras. Dalam sejarah bangsa Yahudi, tragedi ini nyaris terulang pada zaman Ahasweros. Kisahnya ditulis dalam kitab Ester. Tahun 1940-an kejahatan genosida menimpa bangsa Yahudi di Jerman atas perintah Adolf Hitler. Korbannya diperkirakan mencapai 6 juta jiwa nyawa melayang. Pada pasal 1, dijelaskan bahwa genosida itu dilatarbelakangi oleh ketakutan Firaun yang melihat ledakan penduduk bangsa Ibrani yang luar biasa. Ada yang menggolongkan ketakutan Firaun ini sebagai gangguan pikiran yang dalam psikologi modern disebut Paranoid. Paranoid bahasa Yunani Kuno ĻαĻάνοια, paranoia adalah gangguan mental yang diderita seseorang yang meyakini bahwa orang lain ingin membahayakan dirinya. Gangguan kejiwaan ini sangat berbahaya bila menjangkiti orang-orang yang memegang kekuasaan. Karena bila mereka mengidap kelainan ini, maka bisa dipastikan akan banyak kebijakan-kebijakan irasional yang mengacaukan tatanan sosial kehidupan masyarakat seperti pembatasan hak berpendapat dan berserikat. Semua orang yang kritis atau berbicara dan bertindak berbeda dari keinginan rezim penguasa adalah musuh. Tak peduli walaupun itu adalah teman, sahabat bahkan anggota keluarganya. Dalam Perjanjian Baru, Herodes Agung, adalah salah satu penguasa yang diduga menderita paranoid. Ia memerintahkan semua bayi laki-laki dibunuh setelah ia ditemui orang-orang majus yang mengatakan bahwa seorang raja Yahudi telah lahir. Genosida yang dilakukan oleh Firaun tidak main-main. Ia mengerahkan aparat negara untuk membasmi kaum Ibrani. Tugas ini diserahkan kepada para bidan sebagai eksekutor. Mereka diberi kewenangan untuk membunuh setiap bayi apabila menolong persalinan ibu-ibu orang Ibrani/Israel. Terhadap perintah Firaun itu, rupanya ada dua bidan yang secara diam-diam menolak. Sifra dan Pua, demikian nama dua bidan Mesir yang baik hati itu. Keduanya dengan gagah berani melakukan apa yang pada masa sekarang disebut pembangkangan sipil. Pembangkangan sipil merupakan salah satu dari berbagai cara yang dilakukan rakyat untuk memberontak kepada penguasa terhadap apa yang mereka anggap sebagai hukum yang tidak adil. Cara ini telah digunakan dalam berbagai gerakan perlawanan tanpa kekerasan di India yang di pimpin oleh Mahatma Gandhi, atau hal yang sama dilakukan oleh Rosa Park, gadis kulit hitam yang menolak memberikan kursi yang didudukinya dalam bus kepada orang kulit putih pada masa penerapan sistem apartheid di Amerika. Sosok lainnya adalah Martin Luther King yang menentang diskriminasi ras. Yang menarik dalam teks ini adalah pelaku pembangkangan sipil dalam cerita genosida yang terjadi pada sekitar 1500 SM atau sekitar 3500 tahun yang lalu itu adalah kaum perempuan yang di pasal 115 menyebut nama mereka Sifra dan Pua. Kedua bidan itu secara kreatif membungkus pembangkangan mereka dengan jawaban yang cerdas; 19 Jawab bidan-bidan itu kepada Firaun; āSebab perempuan Ibrani tidak sama dengan perempuan Mesir, melainkan mereka kuat; sebelum bidan datang mereka telah bersalin.ā Membaca jawaban bidan Sifra dan Pua, saya teringat kasus Bidan Dewi Bahren yang membuka praktik di Bonipoi, Kota Kupang. Ia ditangkap aparat kepolisian tahun 2016 karena terbukti melakukan praktik aborsi. Di pengadilan, jaksa menuntut tersangka dengan hukuman 9 tahun, namun hakim hanya memutus 3 bulan penjara. Itulah ironi hukum di negara kita. Nyawa manusia hanya setara 3 bulan penjara. Padahal Sifra dan Pua mempertaruhkan nyawa mereka demi menyelamatkan kehidupan. Jawaban Sifra dan Pua itu selanjutnya membuat Firaun murka yang akibatnya sangat mengerikan seperti dicatat pada ayat 22, āLalu Firaun memberi perintah kepada seluruh rakyatnya lemparkanlah segala anak laki-laki yang lahir bagi orang Ibrani ke dalam sungai Nil, tetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.ā Firaun tidak hanya memakai para bidan sebagai eksekutor, tapi dia perintahkan semua orang, semua rakyat Mesir jadi eksekutor. Bisa dibayangkan dampak dari perintah membabi buta macam itu. Tapi, heran juga, perintah yang sama mengatakan, āTetapi segala anak perempuan biarkanlah hidup.ā Kenapa anak perempuan dibiarkan hidup? Bukan karena Firaun masih punya hati baik kepada kaum perempuan Ibrani. Bukan. Melainkan supaya ia tidak kehilangan tenaga kerja paksa. Kalau semua laki-laki Ibrani sudah punah, perempuanlah yang ganti kerja rodi. Lama-lama perempuan-perempuan Ibrani mati perlahan-lahan dan kaum keturunan Ibrani akan lenyap dari sejarah. Bukan main kejamnya Firaun yang satu ini. Dia lupa bahwa, ditangan bangsa Ibrani yang adalah pekerja rodi itu, roda perekonomian Mesir itu bergerak. Ini persis tenaga kerja Indonesia di Malaysia. Data 2017 menyebut jumlah Tenaga Kerja Indonesia TKI di Malaysia mencapai 2,7 juta. Meski tidak paham ekonomi, saya yakin, haqul yakin, kalau 2,7 juta TKI itu oleh pemerintah Indonesia ditarik pulang secara tiba-tiba, perekonomian Malaysia akan lumpuh. Sektor informal mereka merayap. Perusahaan-perusahaan sawit Malaysia akan gulung tikar. Itulah alasan ketika Musa meminta ijin membawa orang Israel keluar, Firaun menolak. Kenapa? Karena fondasi ekonomi Mesir pasti anjlok kalau seluruh tenaga kerja yang sudah tinggal selama 400 tahun itu pergi begitu saja. Siapa yang mau kerja. Orang Mesir tidak tahu dan tidak punya keterampilan kerja sebab selama 4 abad lamanya mereka dimanja oleh sistem kerja paksa. Mereka hanya tahu beres. Yang kerja banting tulang membangun peradaban Mesir adalah orang-orang Ibrani. Untuk memaksa Firaun membebaskan bangsa Israel Tuhan Allah menurunkan 10 bencana. Mulai dari air berubah menjadi darah hingga kematian anak-anak sulung barulah Firaun melepas seluruh tenaga kerjanya. Mungkin 10 tulah itu merupakan bencana paling mengerikan dalam sejarah Mesir kuno. Selain bidan Sifra dan Pua, masih ada lagi beberapa perempuan yang melakukan pembangkangan, yakni, Yokhebet, ibu Musa, Miryam kakak Musa dan Putri Firaun dan para dayang-dayangnya. Mereka berani menentang perintah Firaun yang juga berarti menantang maut demi seorang anak laki-laki, seperti dalam bacaan tadi. Yokhebet dan suaminya secara diam-diam menyembunyikan bayinya sampai pada batas usia yang dirasa tidak bisa lagi disembunyikan. Bayi laki-laki itu lalu dimasukan dalam sebuah peti dan dilepas mengapung di sungai Nil dalam pengawasan sang kakak perempuan, Miryam. Drama selanjutnya, Putri Firaun datang dan menemukan bayi itu, dst-nya. Pada akhirnya bayi yang diberi mana Musa itu diangkat menjadi bagian dari keluarga istana. Statusnya sebagai anak budak berubah menjadi anak raja. Pengakuan atau kredo, perempuan sebagai penolong laki-laki dalam kitab Kejadian 1 dan 2 terulang kembali dalam keluaran pasal 1 dan 2. Bahwa Tuhan Allah menghadirkan para perempuan sebagai penolong di tengah ancaman kematian kaum laki-laki. Hal Ketiga, Dalam kaitan dengan bulan keluarga, tema yang disodorkan adalah Tanggung Jawab Orang Tua Terhadap Perlindungan Anak. Sejumlah fakta tentang persolan anak di Indonesia bisa dinonton melalau video berikut. Terakhir, saya berbagi cerita tentang kegelisahan saya sebagai ayah dari seorang anak perempuan berusia 2,5 tahun. Beberapa minggu lalu saya mengantarnya ke sekolah minggu di salah satu gereja di Kota Kupang. Sambil temani dia, saya mengamati proses ibadahnya. Anak-anak yang datang, berkumpul dalam ruang kebaktian. Ibadah berlangsung seperti biasanya dimana anak-anak bernyanyi dan berdoa. Pas pemberitaan firman mereka berbagi kelas, menyebar dalam ruang kebaktian itu. Anak-anak yang kecil usia Paud/TK duduk di lantai yang kotor dan berdebu karena baru saja digunakan orang dewasa yang baru selesai kebaktian. Sementara anak-anak yang usia SD duduk di bangku-bangku berjarak 3-4 meter antara satu kelompok kelas dengan kelas yang lain. Saya termenung melihat kondisi yang demikian. Ada gereja di kota dengan pendapatan sebulan mencapai lebih dari 50 juta, dengan APBJ setahun sebesar 1 Milyar, tetapi alokasi anggaran untuk sekolah minggu/pelayanan anak dan remajanya hanya 5 juta setahun atau 0,5 %. Dan guru-gurunya adalah anak-anak SMA. Bayangkan, di sekolah formal, anak-anak diajar oleh guru-guru sarjana, sementara di sekolah minggu mereka masih di ajar oleh sesama anak -+ 18 tahun yang tidak atau belum tamat SMA juga. Kalau di kampung-kampung dengan segala keterbatasan sumber daya dan dana kondisi ini bisa dipahami. Ini terjadi di jantung Kota Kupang di tahun 2018. Pendidikan Kristen macam apa yang bisa diharapkan menjadi banteng iman bagi anak menghadapi dunia yang penuh tantangan ini? Saya sulit membayangkan apa yang terjadi dengan fondasi iman generasi penerus gereja dimasa mendatang, kalau pendidikan iman yang dipraktikan gereja hari ini wajahnya seperti yang anak perempuan saya alami hari ini. Padahal menurut kesaksian Alkitab 3500 tahun yang lalu, Musa anak Yokhebet sudah mengenyam pendidikan level istana. Hari ini, tahun 2018 zaman milenial, zaman digital, metode mengajar kita masih manual. Tidak menarik dan membosankan bagi generasi milenial. Lagi pula ruang-ruang belajar untuk anak-anak di gereja tidak sama sekali menunjukan keberpihakan gereja. Bagaimana gereja bicara tentang pendidikan ramah anak bila gereja sebagai institusi tidak menyiapkan fasilitas itu. Saya lihat Puskesmas di Pasir Panjang, ada pojok ramah anak yang dilengkapi dengan fasilitas mainan dan poster-poster edukatif anak. Mungkin jemaat-jemaat yang belum punya program ramah anak perlu belajar hal-hal ini. Cerita berikutnya, minggu lalu saya diajak BPP pendidikan Sinode GMIT meliput penyaluran dana pendidikan untuk sekolah-sekolah GMIT di Kabupaten Alor. Kami singgah salah satu SD GMIT yang sedang dipersiapkan menjadi sekolah model. Saya mewawancarai salah satu guru Majelis Pendidikan Kristen MPK yang tempatkan di sana. Apa tantangan yang dihadapi terkait profil sekolah model yang mau dibuat disekolah itu. Dia jawab apa? Kekerasan guru terhadap anak. Ia bercerita bahwa menurut guru-guru, anak-anak di sekolah ini nakal, tidak bisa diam, mereka suka loncat ke sana ke mari. Jadi pendekatan kekerasan dipakai supaya anak-anak bisa dikendalikan. Padahal menurutnya, setelah ia amati sebenarnya anak-anak tidak nakal. Hanya saja memang anak-anak NTT dipengaruhi faktor alamnya yang menantang, sehingga kemampuan kinestetiknya lebih dominan. Karena itu mereka suka bergerak. Jadi apa yang anda lakukan? Dia menjawab, āSaya mengajar dengan menggunakan metode bergerak. Kalau pelajaran tentang tumbuhan misalnya, saya bawa mereka ke pohon-pohon di halaman sekolah.ā Kisah tentang Musa yang lolos dari upaya genosida tahun lalu memberi pelajaran berharga bahwa ancaman terhadap keselamatan anak-anak masih terus berlangsung sampai hari ini. Mungkin bukan genosida, namun kejahatan digital semisal cyber crime sedang mengintai anak-anak kita. Kejahatan jenis ini bahkan menerobos masuk hingga ruang-ruang privat yang sulit terdeteksi oleh orang tua melalui penggunaan gadget yang tidak terkontrol. Sebagaimana Yokhebet, Miryam dan putri Firaun melindungi Musa kecil dari kekejaman Firaun, demikian pula para orang tua dan dan gereja masa kini memiliki tanggungjawab melindungi anak-anak dari aneka kejahatan baik konvensional maupun cyber. *** *Renungan oleh Pdt. Wanto Menda, Kominfo Sinode GMIT.
Asali, \KELUARAN 21-25. Keluaran 21-10 - Musa lahir dan diselamatkan. 1 Keluaran 2 1 Orang tua Musa bernama Amram dan Yokhebed Keluaran 619. Pernikahan Amram dan Yokhebed yang dibicarakan dalam ay 1 ini terjadi sebelum perintah Firaun untuk membunuh bayi laki-laki orang Israel dikeluarkan. Mereka sudah mempunyai 2 anak, yaitu Miryam dan Harun. 2 Keluaran 2 2 Yokhebed mengandung dan melahirkan anak laki-laki. Mungkin sekali pada waktu mengandung Yokhebed berdoa mati-matian supaya ia mendapatkan anak perempuan, supaya tidak dibunuh oleh orang Mesir. Tetapi ternyata yang lahir adalah bayi laki-laki. Pada saat itu hal ini kelihatannya merupakan bencana! Tetapi akhirnya terlihat bahwa sebetulnya kelahiran bayi laki-laki ini merupakan suatu berkat yang luar biasa, bukan hanya bagi Amram dan Yokhebed, tetapi juga bagi seluruh bangsa Israel. Penerapan Dalam hidup orang kristen sering terjadi hal-hal yang kelihatannya merupakan bencana, dan bahkan itu adalah hal-hal yang kita doakan supaya tidak terjadi. Tetapi perlu kita camkan bahwa Tuhan tidak pernah memberikan bencana! Semua itu diberikan untuk kebaikan kita dan merupakan berkat bdk. Roma 828. 3 Keluaran 2 2 Musa disembunyikan sampai 3 bulan. Dalam Keluaran 2 2-3 disebutkan hanya ibu Musa yang menyembunyikan Musa. Tetapi dalam Ibr 1123 dikatakan āKarena iman maka Musa, setelah ia lahir, disembunyikan selama tiga bulan oleh orang tuanya, karena mereka melihat, bahwa anak itu elok rupanya dan mereka tidak takut akan perintah rajaā. Jadi dalam Ibrani 1123 itu dikatakan bahwa kedua orang tua Musa ikut menyembunyikan Musa, dan ini dianggap sebagai tindakan iman. Jelas bahwa mereka menyembunyikan Musa bukan hanya berdasarkan kasih orang tua kepada anak, tetapi juga karena mereka tahu bahwa Allah tidak menghendaki mereka membunuh anak itu atau membiarkan anak itu dibunuh. Juga mungkin saat itu ada sanksi bagi orang tua yang menyembunyikan bayi laki-lakinya. Karena itu dikatakan dalam Ibr 1123 itu bahwa mereka tidak takut akan perintah rajaā. Jadi tindakan menyembunyikan Musa itu juga menunjukkan bahwa mereka lebih taat / takut kepada Tuhan dari pada raja. 4 Keluaran 2 3-6 a Setelah 3 bulan, tangisan bayi itu menjadi terlalu keras sehingga tidak mungkin bisa disembunyikan lagi. Akhirnya Musa dimasukkan dalam peti dan diletakkan di Sungai Nil. Orang tua Musa sudah berusaha secara maximal dan sekarang mereka berserah kepada Tuhan. Banyak orang berserah tanpa mau berusaha sedikitpun. Ini bukan penyerahan tetapi kemalasan. Contoh pada waktu kita sakit, kita baru boleh berserah kepada Tuhan kalau kita sudah melakukan semua yang bisa dilakukan asal bukan bersifat dosa, seperti pergi ke dukun dsb untuk bisa sembuh, seperti pergi ke dokter, minum obat, dsb. Adalah salah kalau seseorang tidak mau melakukan hal-hal itu, tetapi langsung berserahā kepada Tuhan. b Petiā Keluaran 2 3. Kata Ibrani yang sama digunakan dalam Kejadian 614 dan diterjemahkan bahteraā. Mungkin waktu Musa menuliskan bagian ini, ia menghubungkan dirinya dengan Nuh dan keluarganya. Boleh dikatakan mereka diselamatkan dengan cara yang sama. c Teberauā Keluaran 2 3b. NIV reedsā. Ini adalah sejenis tanaman air. Peti itu diletakkan di tengah-tengah teberau mungkin supaya tidak hanyut. Jadi, Musa diletakkan di Sungai Nil bukan untuk dihanyutkan. Mungkin sengaja diletakkan di tempat dimana putri Firaun biasanya mandi. 5 Keluaran 2 7-9 Tuhan bisa memberi berkat yang luar biasa di tengah-tengah kesukaran. Sekarang bukan saja Musa selamat, tetapi juga ibu Musa bisa memelihara / menyusui anaknya sendiri, dan bahkan diberi upah untuk itu! 6 Keluaran 2 10 Musa lalu dididik di istana Firaun bdk. Kisah Para Rasul 721-22. a Firaun ingin terus menguasai Israel. Tetapi tanpa ia sadari, Tuhan mengatur sehingga Musa, yang akan dipakai oleh Tuhan untuk membebaskan Israel, dibesarkan di istana Firaun. b Ini adalah persiapan yang diberikan oleh Tuhan kepada Musa untuk melakukan tugasnya nanti sebagai pembebas dan pemimpin bangsa Israel. 7 Saat itu pasti ada banyak bayi yang mati gara-gara perintah Firaun, tetapi Musa tidak bisa mati karena Tuhan mau memakai dia. Ini sama dengan jaman Yesus. Pasti banyak bayi di Betlehem yang mati dibunuh karena perintah Herodes Mat 216-18, tetapi Yesus tidak bisa mati, karena Tuhan mempunyai rencana bahwa Ia harus mati di salib untuk menebus dosa kita. Rencana Tuhan tidak mungkin bisa digagalkan oleh manusia! 8 Musa diselamatkan dengan cara biasa juga dalam Keluaran 215-dst. Tuhan tidak selalu melakukan mujijat. Keluaran 211-15 - Musa lari ke Midian bdk. Kis 723-29. 1 Keluaran 2 11 dewasaā. Dalam Kis 723 dikatakan bahwa pada saat itu ia berusia 40 tahun. 2 Keluaran 2 12 Musa membunuh orang Mesir dengan sengaja. Untuk apa? Dalam Kis 724-25 dikatakan sebagai berikut āKetika itu ia melihat seorang dianiaya oleh seorang Mesir, lalu ia menolong dan membela orang itu dengan membunuh orang Mesir itu. Pada sangkanya saudara-saudaranya akan mengerti, bahwa Allah memakai dia untuk menyelamatkan mereka, tetapi mereka tidak mengertiā. Jadi Musa menolong orang Israel itu supaya bangsa Israel tahu bahwa ia akan dipakai Tuhan untuk membebaskan mereka. Tindakan Musa ini lahir dari semangat yang berkobar-kobar untuk melayani Tuhan. tetapi bagaimanapun tidak ada perintah dari Tuhan untuk membunuh orang Mesir itu. Ini sama dengan tindakan Petrus dalam Mat 2651 dimana ia membacok telinga hamba Imam Besar yang mau menangkap Yesus. Hal seperti ini tetap adalah dosa. Memang semangat tanpa pengertian dan ketaatan terhadap Firman Tuhan, justru akan mencelakakan. Amsal 192 berkata tanpa pengetahuan, kerajinanpun tidak baikā. Dalam terjemahan NIV berbunyi āIt is not good to have zeal without knowledgeā = adalah tidak baik mempunyai semangat tanpa pengetahuan. Karena itu orang yang mempunyai semangat bagi Tuhan, harus rajin belajar Firman Tuhan! Tetapi kalau saudara sudah banyak belajar dan mengerti Firman Tuhan, jagalah supaya semangat itu jangan sampai hilang / berkurang! 3 Keluaran 2 13 Orang Israel berkelahi satu sama lain. Ini suatu ketololan, karena di tengah-tengah penderitaan dan penindasan oleh orang Mesir, mereka bukannya bersatu tetapi bahkan saling berkelahi. Tetapi bukankah kita sebagai orang kristen juga sering bertengkar / bermusuhan satu sama lain? Bukankah itu adalah ketololan yang sama? Kita seharusnya selalu ingat pada Ef 612 - ākarena perjuangan kita bukanlah melawan darah dan daging, tetapi melawan pemerintah-pemerintah, melawan penguasa-penguasa, melawan penghulu-penghulu dunia yang gelap ini, melawan roh-roh jahat di udaraā. Bdk. 1Korintus 67 - āAdanya saja perkara di antara kamu yang seorang terhadap yang lain telah merupakan kekalahan bagi kamu. Mengapa kamu tidak lebih suka menderita ketidakadilan? Mengapakah kamu tidak lebih suka dirugikan?ā. 4 Keluaran 2 13-14 Musa menegur dengan maksud baik, tetapi reaksi yang didapatkan bukanlah sesuatu yang baik / menyenangkan. Orang yang ditegur itu justru menjadi marah dan menolak Musa bdk. Kis 735. Penerapan Kalau saudara menegur orang lain, baik secara pribadi maupun melalui pemberitaan Firman Tuhan, ingatlah bahwa lebih besar kemungkinannya saudara akan mendapatkan suatu tanggapan yang tidak menyenangkan. Sebaliknya kalau saudara ditegur orang, jangan bersikap seperti orang Israel ini. Amsal 121 mengatakan āSiapa mencintai didikan, mencintai pengetahuan; tetapi siapa membenci teguran, adalah dunguā. 5 Keluaran 2 14 Musa takutā. Tetapi dalam Ibrani 1127 dikatakan bahwa Musa tidak takutā. Pengharmonisan ada 2 kemungkinan a Mula-mula Musa takut, lalu imannya bertumbuh sehingga ia tidak lagi takut. b Dalam Keluaran 214 Musa memang takut, dan karena itu ia meninggalkan Mesir menuju Midian. Sedangkan Ibr 1127 tidak menunjuk pada perginya Musa dari Mesir ke Midian, tetapi pada perginya Musa dari Mesir menuju ke Kanaan bersama seluruh bangsa Israel. Pada saat itu Musa sama sekali tidak takut. Keluaran 216-22 - Musa di Midian. 1 Rehuel Keluaran 2 18 dan Yitro 31. Ada yang menganggap bahwa Rehuel adalah ayah Yitro. Jadi Rehuel adalah mertua Musa dan Yitro adalah ipar Musa. Kata mertuaā dalam Kel 31 diterjemahkan menantuā dalam Kej 1914. Jadi arti yang sebetulnya adalah keluarga karena pernikahanā. Kebanyakan penafsir beranggapan bahwa Rehuel dan Yitro adalah satu orang yang sama. 2 Rehuel disebut sebagai seorang imam. Apakah imam ini menyembah Allah atau berhala? Kebanyakan orang menganggap bahwa Rehuel pasti menyembah Allah, karena Musa mau menjadi menantunya. Kalau Rehuel sama dengan Yitro maka jelas ia adalah orang saleh. 3 Keluaran 2 19 Musa disebut sebagai orang Mesirā mungkin karena pakaiannya atau bahasanya. 4 Keluaran 2 21 di sini ada selang waktu beberapa tahun. Musa tidak langsung kawin dengan Zipora tetapi setelah beberapa tahun berlalu barulah ia mengawini Zipora. Alasannya Musa tinggal selama 40 tahun di Midian, tetapi waktu keluar dari Midian kelihatannya anaknya masih kecil Kel 424-dst. 5 Keluaran 2 22 Arti dari nama Gersomā adalah orang asingā. Mengapa Musa menamakan anaknya seperti itu? Ini menunjukkan bahwa Musa tidak melupakan misinya dan ia tidak mau melupakan misinya. Padahal sebetulnya ada banyak hal yang bisa menyebabkan Musa melupakan misinya waktu yang lama 40 tahun di Midian. keluarga. kecukupan. pekerjaan Keluaran 31. Tetapi ternyata hal-hal tersebut tidak membuat Musa melupakan misinya. Penerapan Bagaimana dengan saudara? Apakah saudara pernah mempunyai misi yang Tuhan berikan kepada saudara, tetapi yang lalu saudara abaikan / lupakan? 6 Musa meninggalkan Mesir karena Tuhan Ibrani 1124-26, dan Tuhan tidak membiarkannya terlantar. Tuhan memberinya tempat tinggal, kecukupan, pekerjaan, keluarga, bdk. Matius 633. Karena itu, kalau Tuhan memang menghendakinya, beranilah meninggalkan apa saja demi Tuhan! 7 Musa ada di Midian selama 40 tahun. Rasanya sia-sia. Tetapi sebetulnya tidak sia-sia! Ia bekerja sebagai gembala Keluaran 31 dan ini lagi-lagi merupakan suatu persiapan bagiNya untuk nantinya menggembalakan bangsa Israel. Persiapan dari Tuhan seringkali lama, tetapi jelas tidak sia-sia! Keluaran 223-25 1 Keluaran 2 23 Firaun mati bdk. Matius 219. Sekalipun Firaun mati, penderitaan Israel tidak berhenti. Ini menyebabkan mereka berdoa dengan sungguh-sungguh. 2 Keluaran 2 24-25 Allah mengingatā. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia lupa. Allah memperhatikanā orang Israel. Ini tidak berarti bahwa tadinya Ia tidak memperhatikan. Ini semua meninjau Allah dari sudut pandang manusia. Bahwa Allah dari semula mengingat / memperhatikan Israel jelas bisa terlihat dari perlindungan Allah kepada Musa yang akan Dia pakai untuk menyelamatkan Israel. 3 Keluaran 2 24-25 doa mereka didengar karena sesuai dengan janji Allah kepada Abraham Kej 1315, kepada Ishak Kejadian 263, dan kepada Yakub Kejadian 2813. Kita boleh saja berdoa dan minta sesuatu yang tidak dijanjikan oleh Allah, tetapi doa seperti ini belum tentu dikabulkan. tetapi kalau kita meminta sesuatu sesuai dengan janjiNya, maka Allah pasti mengabulkannya. -AMIN-
Pada masa itu seorang lelaki daripada suku Lewi berkahwin dengan seorang perempuan daripada suku itu juga. Kemudian perempuan itu melahirkan seorang anak lelaki. Apabila dia melihat betapa comelnya bayi itu, dia menyembunyikan bayinya selama tiga bulan. Tetapi dia tidak dapat menyembunyikan bayinya lebih lama lagi. Oleh itu dia mengambil sebuah bakul yang dibuat daripada gelagah, lalu dia memakal bakul itu dengan gala-gala dan minyak tar supaya tidak dapat dimasuki air. Dia meletakkan bayinya di dalam bakul itu, lalu menaruhnya di tengah-tengah rumpun gelagah di pinggir sungai. Kakak bayi itu berdiri tidak berapa jauh dari situ untuk melihat apa yang akan berlaku kepada bayi itu. Pada masa itu puteri raja turun ke sungai untuk bersiram, sementara dayang-dayangnya berjalan-jalan di pinggir sungai. Tiba-tiba puteri raja ternampak bakul di tengah-tengah rumpun gelagah. Puteri raja menyuruh seorang hamba perempuan untuk mengambil bakul itu. Puteri raja membuka bakul itu lalu nampak seorang bayi lelaki sedang menangis. Puteri raja berasa kasihan terhadap bayi itu dan berkata, āInilah seorang daripada bayi Ibrani.ā Kemudian kakak bayi itu bertanya kepada puteri itu, āTuan puteri, sudikah tuan puteri sekiranya hamba pergi mendapatkan seorang perempuan Ibrani untuk menyusui bayi ini?ā Puteri raja menjawab, āBaik, pergilah.ā Gadis itu pun pergi dan memanggil ibu bayi itu sendiri. Puteri raja berkata kepadanya, āAmbillah bayi ini dan susuilah dia untukku; aku akan mengupah kamu.ā Kemudian perempuan itu mengambil bayi itu dan menyusui dia. Apabila bayi itu besar, perempuan itu membawanya kepada puteri raja, lalu puteri raja menjadikan dia anak angkatnya. Puteri raja berkata, āAku menamakan dia Musa, kerana aku telah menarik dia keluar dari air.ā
keluaran 2 1 10