Dalamsenyawa yang sama, meski dari sumber berbeda dan dibentuk dengan proses yang berbeda, akan tetap memiliki komposisi/perbandingan yang sama. Dengan hukum ini, kita dapat menghitung berapa gram suatu unsur yang diperlukan untuk membuat senyawa denga massa tertentu, sesuai yang diinginkan. Massa unsur pembentuk senyawa juga dapat dihitung
Dampaknegatif senyawa karbon sebagai berikut. a. Karbon tetraklorida (CCl) mempunyai dampak beracun apabila tertelan, terisap, atau terserap kulit. CCl 4 4 juga memicu timbulnya kanker. b. Karbon disulfida (CS) mempunyai dampak beracun apabila terserap kulit serta mudah terbakar dan meledak, terutama jika mengalami gesekan. 2 5.
Karbon Karbon ( bahasa Latin: Carbonium ), atau zat arang merupakan unsur kimia yang mempunyai simbol C dan nomor atom 6 pada tabel periodik. Sebagai unsur golongan 14 pada tabel periodik, karbon merupakan unsur non-logam dan bervalensi 4 (tetravalen), yang berarti bahwa terdapat empat elektron yang dapat digunakan untuk membentuk ikatan kovalen.
Karbon Dampak negatif karbon adalah pada senyawa karbon yaitu: a. Karbon dioksida (CO2) Karbon dioksida terjadi pemakaian bahan bakar dari fosil. Adanya pembakaran ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. b. Cloro Fluoro Carbon (CFC) CFC berdampak negatif terhadap penipisan lapisan ozon dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca.
Selaingas karbon dioksida dan karbon monoksida, dampak pembakaran bahan bakar dalam mesin kendaraan bermotor dapat menghasilkan gas belerang dioksida (SO2) karena di dalam minyak bumi terdapat senyawa belerang, serta gas oksida nitrogen (NOx) karena untuk membakar bahan bakar (bensin) dalam mesin digunakan udara sebagai sumber oksigen dan
soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan. Selain bermanfaat ternyata unsur-unsur yang telah kita pelajari mempunyai dampak negatif. Adapun dampak negatifnya adalah seperti berikut. Karbon Dampak negatif karbon adalah pada senyawa karbon yaitu a. Karbon dioksida CO2 Karbon dioksida terjadi pemakaian bahan bakar dari fosil. Adanya pembakaran ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. b. Cloro Fluoro Carbon CFC CFC berdampak negatif terhadap penipisan lapisan ozon dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca. c. Kloroform CCl4 Kloroform menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, dan bersifat racun bila tertelan. d. Karbon disulfida CS2 Karbon disulfida merupakan senyawa mudah terbakar dan bersifat meracuni. e. Karbon monoksida CO Karbon monoksida biasanya dihasilkan oleh asap kendaraan dan proses industri. Karbon monoksida lebih mudah mengikat hemoglobin daripada oksigen. Oleh karena itu, darah akan kekurangan oksigen. Nitrogen Campuran NO dan NO2 menghasilkan NOx yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar dari industri atau kendaraan yang menyebabkan terjadinya hujan asam dan asap kabut smog yang mengakibatkan terjadinya iritasi pada mata dan menyebabkan tumbuhan menjadi kering. Hujan asam dapat merusak pH tanah, perairan serta merusakkan bangunan. Silikon Silikon yang dipakai untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk dan melumpuhkan beberapa otot wajah. Hal ini karena silikon dapat membentuk gumpalan dan dapat memblokir aliran darah ke jaringan/organ tubuh. Fosfor Fosfor berdampak negatif apabila bijih fosfor yang diolah menjadi fosfat larut dalam air, sehingga menyebabkan terjadinya limbah radioaktif disebabkan bijih fosfor mengandung uranium. Belerang Senyawa belerang yang berdampak negatif antara lain a. Hidrogen Sulfida H2S b. Hidrogen sulfida gas sangat beracun yang bau seperti telur busuk dan senyawa ini menyebabkan kematian. c. Asam Sulfat H2SO4 d. Asam sulfat merupakan zat higroskopis sehingga dapat merusak kulit dan juga menyebabkan korosi. Radon Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon apabila terhirup oleh manusia, akan tertinggal di paruparu dan menimbulkan kanker paru-paru. Aluminium Aluminium dapat merusak kulit dan dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara bila dipanaskan. Senyawa aluminium yang berbahaya antara lain aluminium oksida Al2O3 yang bereaksi dengan karbon dan berdampak pada pemanasan global. Daftar Pustaka Sukmanawati, Wening, 2009, Kimia untuk SMA dan MA kelas XII, Jakarta Pusat perbukuan Departemen Pendidikan Nasional
Sebelumnya kita telah membahas tentang seluk-beluk jejak karbon, dan bagaimana nilai jejak karbon atau carbon footprint berpengaruh terhadap kenaikan suhu bumi dan perubahan iklim. Semakin tingginya jejak karbon yang kita hasilkan, semakin pula dampak negatif yang kita berikan terhadap bumi kita,terutama naiknya suhu bumi. Apa sajakah dampak jejak karbon yang menaikkan suhu bumi semakin tinggi? 1. Kekeringan dan Berkurangnya sumber air bersih Jejak karbon yang semakin tinggi berpotensi membuat suhu bumi semakin meningkat yang berakibat pada perubahan iklim. Environmental Protection Agency EPA memprediksi bahwa perubahan iklim akan menyebabkan berkurangnya sumber air bersih. Hal ini disebabkan oleh kekeringan dan naiknya permukaan air laut. 2. Mencairnya Es di Kutub Kenaikan suhu bumi akan membuat bumi semakin memanas. Hal ini menyebabkan berkurangnya lapisan es di kutub. UNDP PBB menyebutkan bahwa lapisan es di laut Artik telah berkurang sejak tahun 1979, dengan kecepatan sebesar juta km2 setiap dekade. Baca laporan lengkap tentang pengurangan lapisan es dari EPA disini. Es di kutub yang mencair menyebabkan kenaikan permukaan air laut. UNPD PBB menyatakan bahwa dari tahun 1901 hingga 2010, kenaikan permukaan air laut dunia bertambah hingga 19 cm. Baca juga laporan lengkap tentang kenaikan permukaan air laut dari EPA disini. 3. Cuaca Ekstrim dan Bencana Alam Kenaikan suhu bumi juga mengakibatkan badai tropis siklon dan berbagai bencana alam seperti banjir, dan kekeringan. UNPD PBB menyatakan bahwa sejak tahun 1970, jumah bencana alam dunia telah bertambah sebanyak 4 kali lipat yaitu sebanya 400 bencana alam setiap tahun. Baca juga bagaimana Perubahan Iklim memperparah badai tropis disini. 4. Perubahan Produksi Rantai Makanan Perubahan cuaca beraikbat pada industri pertanian dan sumber makanan manusia. Emisi karbon yang semakin tinggi menyebabkan kenaikan suhu bumi dan cuaca yang tidak menentu dan berakibat pada berubahnya kondisi iklim untuk menanam beberapa tanaman pangan di banyak tempat di dunia. Misalnya, suatu daerah yang semula memproduksi tomat, karena iklim yang berubah semakin panas, daerah tersebut tidak bisa lagi memproduksi tomat. Perubahan iklim yang disebabkan oleh emisi karbon juga memaksa hewan-hewan berpindah. 5. Kesehatan dan Penyebaran Penyakit Kenaikan suhu bumi menyebabkan bergesernya wilayah tropis yang semakin luas. Pergeseran wilayah tropis ini menyebabkan penyebaran berbagai penyakit tropis ke wilayah sub-tropis dan berbagai daerah pegunungan yang sebelumnya tidak memiliki penyakit tropis. Misalnya penyakit Malaria yang berpotensi terdapat di Inggris dikarenakan Perubahan Iklim. 6. Perubahan dan Kerusakan Ekosistem Laut Penelitian menunjukkan bahwa Laut dapat menyerap emisi gas CO2 yang dihasilkan oleh Bumi dan Manusia hingga 40%. Semakin tinggi kadar CO2 yang diserap oleh Laut, akan menyebabkan kondisi Laut menjadi semakin asam. Data dari EPA menyebutkan bahwa kadar keasaman Laut kita semakin tinggi. Suhu laut yang semakin tinggi dan keadaan laut yang semakin asam akan merusak terumbu karang menjadi keadaan yang biasa kita sebut dengan coral bleaching. Terumbu karang merupakan elemen penting bagi ekosistem laut. Itu berperan sebagai shelter atau sarang ikan-ikan kecil dan plankton yang dibutuhkan dalam rantai makanan. Jika ada yang rusak akan mengakibatkan terganggunya rantai makanan yang ada di ekosistem. Gettyimage Jadi sudah tahu kan, kenapa kita harus mengurangi jejak karbon kita? Yuk mulai sekarang kita lebih sadar dalam beraktivitas dan mengambil keputusan. Karena setiap kegiatan dan konsumsi kita akan berdampak terhadap bumi kita. Baca Juga Apa yang Kamu Perlu Tahu tentang Jejak KarbonMenghitung Jejak Karbon dalam Satu Hari6 Tips Mengurangi Emisi Karbon dalam Aktivitasmu Yuk kita mulai kurangi dampak dan jejak karbon dari aktivitas kita, dimulai dari hal sederhana, dimulai dari diri sendiri, misalnya bawa kantong belanja sendiri dan juga botol minum kemana pun kita pergi! Dwi Sasetyaningtyas, atau akrab dipanggil Tyas, memulai perjalanannya untuk hidup lebih berkelanjutan dan minim sampah di tahun 2018. Saat ini, Tyas sedang menulis buku tentang hidup berkelanjutan yang segera akan diterbitkan akhir tahun ini.
Tahukah kamu, Indonesia menempati peringkat ke-8 dengan penghasil emisi karbon pada tahun 2018 menurut World Resource Institute WRI. Meskipun memiliki luas hutan tropis yang besar, ternyata karbon yang Indonesia hasilkan juga tidak kalah tinggi. Emisi karbon ternyata memberikan dampak yang cukup terasa bagi aspek kehidupan, seperti lingkungan, kesehatan hingga kegiatan perekonomian. Lantas, bagaimana cara kita mengatasinya? Dan apa yang bisa kita lakukan? Pada pembahasan kali ini, kita akan mengulas secara lengkap terkait emisi karbon, mulai dari pengertian, penyebab, dampak buruk dan cara mengurangi jejak karbon. Apa itu Emisi Karbon? Apa pengertian dari misi karbon atau carbon emission? Emisi berkaitan dengan proses perpindahan suatu zat atau benda. Umumnya kata emisi digunakan untuk emisi panas, emisi cahaya, maupun emisi karbon. Berdasarkan penjelasan di atas, pengertian emisi karbon atau carbon emission adalah gas yang dikeluarkan dari hasil pembakaran segala senyawa yang mengandung karbon seperti CO2, solar, bensin, LPG, serta bahan bakar lainnya. Fenomena emisi karbon merupakan proses pelepasan karbon ke lapisan atmosfer bumi. Saat ini, emisi karbon menjadi salah satu penyumbang terjadinya perubahan iklim dan pemanasan bersamaan dengan emisi gas rumah kaca. Keduanya menyebabkan naiknya suhu bumi atau efek rumah kaca. Untuk menghitung besaran emisi yang dihasilkan, perlu dilakukan pengukuran jejak karbon carbon footprint. Jejak karbon adalah jumlah emisi CO2 dan zat-zat rumah kaca yang berhubungan dengan segala jenis aktivitas seseorang ataupun entitas lain seperti bangunan, sebuah perusahaan, negara, dan lainnya. Satuan yang digunakan untuk menghitung kuantitas emisi karbon dihitung dengan satuan ton ekuivalen karbon dioksida CO2. Contohnya, Budi yang menggunakan kendaraan pribadi berupa sepeda motor di Jakarta menghasilkan jejak karbon sejumlah 4,82 kg CO2 setiap harinya. Infografis emisi karbon oleh LindungiHutan. Penyebab-penyebab Emisi Karbon Carbon Emission Aktivitas industri menjadi salah satu penyumbang karbon terbanyak di bumi. Penyebab yang emisi gas rumah kaca termasuk karbon biasanya karena aktivitas pembakaran senyawa-senyawa yang mengandung unsur karbon. Pembakaran bahan bakar fosil di bidang industri dan manufaktur, transportasi, serta emisi yang diperlukan untuk keperluan barang dan jasa yang dikonsumsi manusia. Selain penggunaan bahan bakar fosil, penggunaan alat elektronik ikut menyumbang pelepasan gas karbon. Pemakaian smartphone juga turut mempengaruhi tingkat emisi karbon atau carbon emission di udara . Menurut data yang diterbitkan dalam Journal Of Cleaner Production melalui inventarisasi kontribusi ICT Information and Communication Technology perangkat pintar mencakup PC personal computer, laptop, monitor, smartphone dan tablet serta infrastruktur pusat data dan jaringan telekomunikasi menemukan fakta jejak karbon yang mencengangkan. Kontribusi ICT alat telekomunikasi dan informasi terhadap jejak karbon global diperkirakan akan tumbuh dari kurang lebih 1% pada tahun 2007, naik menjadi 3,5% pada tahun 2020, dan akan mencapai 14% pada tahun 2040. Pada tahun 2010 emisi yang dihasilkan dari smartphone sejumlah 4% dan pada tahun 2020 mencapai 11% paling tinggi bila dibandingkan dengan PC, Laptop, dan display komputer. Terlebih lagi, nilai absolut emisi karbon dan gas rumah kaca yang disebabkan oleh smartphone terus meningkat dari 17 hingga 125 megaton setara dengan CO2 per tahun Mt-CO2e/tahun. Dalam rentang waktu tersebut laju pertumbuhannya sebesar 730%. Perlu diketahui bahwa sumbangan terbesar dari jumlah persen diatas disebabkan oleh proses produksi perangkat tersebut. Termasuk didalamnya mesin pembangkit, bahan tambang untuk material perangkat, pembangkit server pada pusat data. Dorongan perusahaan untuk membeli ponsel keluaran baru juga mengakibatkan banyaknya limbah yang dihasilkan. Pengiriman dan proses mengupload data berupa teks, foto, dan video, email dan lainnya memerlukan pusat data harus standby selama 24 jam. Kondisi tidak dapat kita rasakan secara langsung, namun berefek hingga berpuluh sampai beratus tahun kedepan. Dari dua contoh tersebut masih banyak lagi aktivitas yang tanpa kita sadari memiliki efek jangka panjang seperti penggunaan kendaraan pribadi, penggunaan energi listrik, dan konsumsi makanan dan minuman. Baca juga Polusi Adalah Pengertian, Penyebab, Dampak dan Cara Mengurangi Polusi Lengkap Update 2022 Kesehatan tubuh manusia menjadi terancam akibat dari peningkatan carbon emission. Pelepasan senyawa-senyawa karbon ke lapisan atmosfer bumi atau peningkatan konsentrasi carbon emission tersebut, memiliki dampak pada lingkungan, kesehatan, dan ekonomi. Berikut ini beberapa dampak yang disebabkan oleh emisi karbon antara lain yaitu 1. Dampak Buruk Emisi Karbon untuk Lingkungan Pengaruh carbon emission di lingkungan dapat berakibat sebagai berikut Secara umum dampak yang dirasakan di lingkungan adalah meningkatnya suhu bumi per tahun. Akibatnya, salju atau es laut di kutub dan cakupan gletser akan berkurang dan menyebabkan permukaan air laut meningkat. Potensi banjir pada wilayah pesisir pantai juga akan terus mengancam dengan peningkatan suhu pantai juga diperkirakan akan terus meningkat di sebagian wilayah karena musim dingin yang lebih sejuk dan lapisan-lapisan es yang lebih curah hujan dan potensi hujan lebat atau badai lebih sering terjadi, potensi banjir akan lebih terjadinya kebakaran hutan meningkat karena peningkatan frekuensi dan besaran gelombang di alam liar mengalami kemungkinan stress yang cukup parah karena iklim yang tidak menentu, terlebih iklim yang iklim dan pemanasan global yang mengakibatkan cuaca yang tidak stabil dan bencana alam. 2. Dampak Buruk Carbon Emission bagi Kesehatan Adanya peningkatan emisi karbon, ternyata memberi pengaruh terhadap kesehatan tubuh manusia. Peningkatan suhu bumi dan cuaca ekstrem sering menyebabkan timbulnya berbagai penyakit baru yang berevolusi. Selain itu risiko dehidrasi dan sengatan panas dapat berakibat masalah yang serius bagi pernapasan dan kardiovaskuler dan berbagai jenis kanker tertentu, karena kualitas udara kian penularan penyakit lebih cepat melalui perantara air, makanan, hewan pengerat. 3. Dampak Negatif Emisi Gas Rumah Kaca GRK di Sektor Ekonomi Selain memberikan dampak pada lingkungan dan juga kesehatan, dampak ekonomi pun muncul apabila terjadi penambahan emisi karbon di bumi. Kegiatan pertanian, kehutanan, pariwisata dan lainnya dipengaruhi oleh pola cuaca yang tidak yang ditimbulkan ke kesehatan kian menambah beban dan tekanan pada ekonomi dan keadaan ekstrem akibat meningkatnya emisi karbon menimbulkan kerusakan pada kondisi infrastruktur seperti jalan, jembatan, tiang telepon atau permasfrost dan kenaikan permukaan air laut yang diperkirakan akan terus meningkat pun berdampak pada eksistensi populasi lokal dan kesulitan dalam pengembangan sumberdaya. Cara Mengurangi Emisi Karbon Carbon Emission Kita bisa mengatur jarak tempuh penggunaan kendaraan pribadi sebagai upaya menjaga lingkungan. Jejak karbon dan emisi karbon dapat dikurangi dengan meminimalisir pemakaian bahan bakar fosil dan beralih memakai sumber energi ramah lingkungan dan terbarukan. Berikut ini beberapa cara mengurangi emisi karbon yang dapat kita lakukan antara lain yaitu Efisien terhadap penggunaan energi, seperti mematikan peralatan yang menggunakan listrik jika tidak sedang digunakan yaitu kipas angin, Air Conditioner AC, charger ponsel, dispenser, mesin cuci, televisi dan lainnya;Mengurangi frekuensi pemakaian kendaraan pribadi. Gunakan transportasi umum untuk jarak jauh, atau menggunakan sepeda atau berjalan kaki untuk jarak tempuh yang kurang dari 2 km meter;Membeli kebutuhan dari petani lokal atau menanam sendiri untuk mengurangi konsumsi produk impor,Membeli makanan sesuai dengan porsi atau tidak berlebihan untuk mengurangi waste food;Memperbanyak konsumsi buah dan sayur dan mengurangi konsumsi produk import;Membawa botol minum untuk mengurangi konsumsi air botol kemasan;Membawa kantong belanja saat berbelanja;Memisahkan sampah atau limbah rumah tangga berdasarkan jenis organik atau non organik untuk mempermudah pendauran ulang;Menggunakan limbah organik sebagai pupuk kompos;Efisien dalam penggunaan air bersih atau sesuai dengan kebutuhan;Mengurangi waktu pemakaian smartphone, laptop, atau PC atau hanya digunakan sesuai dengan kebutuhan; danMenanam pohon untuk membantu menyerap kembali emisi karbon dan gas rumah kaca yang kita hasilkan. Tebus Emisi Karbon dengan Kalkulator Karbon “Imbangi” bersama LindungiHutan Tampilan kalkulator karbon LindungiHutan “Imbangi”. Jika kamu ingin menghitung seberapa besar karbon yang sudah dihasilkan, namun tidak tahu caranya seperti apa. Tenang, LindungiHutan mempunyai kalkulator karbon dikenal dengan nama Imbangi. Lantas, apa itu Imbangi? Imbangi adalah subdomain LindungiHutan yang berfokus pada perhitungan jejak karbon dari aktivitas yang kamu lakukan. Dari situ, kamu bisa menghitung carbon emission melihat dari lamanya penggunaan hingga jarak tempuh berbagai aktivitas misalnya berkendara, penggunaan AC hingga peralatan listrik lainnya. Setelah itu, kamu bisa menebus carbon emission yang telah dihasilkan dengan cara menanam sejumlah pohon bersama LindungiHutan. Baca juga Apa itu Blue Carbon? Pengertian dan Manfaat Karbon Biru yang WAJIB Kamu Pahami FAQ Apa itu emisi karbon? Pengertian emisi karbon atau carbon emmision adalah proses pelepasan senyawa-senyawa karbon ke atmosfer bumi akibat fenomena dan kejadian yang terjadi dalam kehidupan kita. Bagaimana cara mengurangi emisi karbon yang dihasilkan? Kita dapat memulai dengan cara mengurangi penggunaan transportasi pribadi untuk jarak dekat. Bijak dalam penggunaan energi seperti listrik, konsumsi air, pupuk. Adapun mengurangi penggunaan plastik dalam pembelian produk makanan, seperti membawa botol air dan membawa kotak bekal. Berbagai cara mengurangi jejak karbon lain telah kita bahas pada artikel ini. Apa saja kegiatan yang menghasilkan emisi karbon? Penyebab emisi karbon yang dapat kita amati yaitu penggunaan bahan bakar fosil minyak, gas bumi dan batu bara untuk memenuhi kebutuhan manusia seperti transportasi, pembangkit listrik, proses memasak, dan lain-lain. Referensi dan rujukan yang digunakan dalam artikel ini. Penulis Rifdah Qotrunnada dan Ana Salsabila Editor M. Nana Siktiyana Tanam Pohon dan Serap Karbon Bersama LindungiHutan dengan Mudah dan Berdampak Sosial-Lingkungan LindungiHutan adalah platform penggalangan dana dalam upaya konservasi hutan melalui skema reforestasi dan aforestasi. Lebih dari 40 ribu lebih pengguna telah mempercayai dan menggunakan layanan kami. Ayo wujudkan kelestarian lingkungan bersama LindungiHutan dan ambil peranmu sekarang!
Senyawa karbon merupakan salah satu unsur kimia yang tersusun dari beberapa komponen. Foto PixabayApa itu senyawa karbon yang menjadi salah unsur kimia dengan beberapa keunikan? Senyawa karbon adalah senyawa yang komponen utamanya tersusun dari atom karbon C, hidrogen H, oksigen O, nitrogen N, sulfur S, dan unsur organik sendiri merupakan komponen terbesar dalam senyawa kimia yang ada di muka bumi. Hal ini berkaitan dengan salah satu keunikan yang dimilikinya, yaitu elektron valensi atom karbon yang berjumlah 4. Dari sinilah, besar kemungkinan karbon dapat mengikat 4 atom atau bahkan lebih. Karbon juga bisa membentuk ikatan tunggal, rangkap dua, dan rangkap tiga. Hal inilah yang membuat atom karbon mampu membentuk rantai karbon dan mengikat gugus fungsi yang beragam. Akibatnya, cakupan yang dimiliki senyawa karbon pun sangat buku Ensiklopedia Sistem Koloid dan Senyawa Hidrokarbon karya Yuli Rohmatun 2020 34, senyawa karbon digolongkan berdasarkan gugus fungsi yang dimilikinya. Langsung saja, berikut golongan senyawa karbon yang dilengkapi dengan karbon digolongkan berdasarkan gugus fungsinya. Foto Pixabay1. AlkoholAlkohol merupakan senyawa karbon dengan gugus fungsi -OH gugus hidroksi. Rumus umumnya ialah R- OH. Alkohol mudah larut dalam air dan titik didihnya relatif tinggi, karena adanya ikatan hidrogen. Berdasarkan letak gugus hidroksinya, alkohol dibedakan jadi tiga jenis, yakni alkohol primer, sekunder, dan EterEter adalah senyawa karbon dengan rumus molekul R-O-R’, dengan R dan R’ merupakan gugus alkil, baik alkil sejenis atau tidak. Atom oksigen pada rumus molekul eter bertindak sebagai gugus fungsi. Eter sukar larut dalam air, karena sifatnya yang nonpolar. Eter juga bersifat mudah terbakar dan titik didihnya relatif AldehidAldehid ialah senyawa karbon dengan rumus molekul R-CHO yang mengandung gugus karbonil. Gugus karbonil adalah suatu gugus fungsi yang terdiri atas sebuah atom karbon dan atom oksigen yang berikatan bisa larut dalam air, karena sifatnya yang polar. Aldehid juga bisa dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens. Dengan pereaksi Fehling, aldehid menghasilkan endapan merah bata. Sementara dengan pereaksi Tollens, aldehid menghasilkan cermin KetonKeton adalah senyawa karbon dengan rumus umum R–CO–R’. Keton disebut juga sebagai senyawa karbonil, karena memiliki gugus fungsi C= O. Keton dapat dibuat dari hasil oksidasi alkohol sekunder. Keton tidak dapat dioksidasi oleh pereaksi Fehling dan Tollens, sehingga dapat dibedakan dari senyawa karbon yang cakupannya sangat luas. Foto Pixabay5. Asam KarboksilatAsam karboksilat adalah senyawa karbon dengan rumus umum R-COOH gugus karboksil. Gugus karboksil yang terdapat pada asam karboksilat merupakan gabungan dari gugus karbonil dan gugus hidroksil. Asam karboksilat dapat dibuat melalui oksidasi kuat alkohol primer. Senyawa ini mudah larut dalam air, karena sifatnya yang Ester Alkil AlkanoatEster merupakan senyawa kabron dengan rumus umum R-COO-R’. Ester dapat dibuat dengan mereaksikan alkohol dengan asam bersifat lebih polar daripada eter, tetapi kurang polar dari alkohol. Adanya ikatan hidrogen pada ester menyebabkan ester larut dalam air. Selain itu, ester lebih volatil daripada asam karboksilat dengan berat molekul yang Alkil HalidaAlkil halida adalah senyawa turunan alkana yang terbentuk dari reaksi substitusi atom hidrogen oleh unsur dari golongan halogen golongan VII A. Rumus umumnya adalah R-X, dengan X adalah halogen F, Cl, Br, I.Alkil halida mempunyai titik didih lebih tinggi daripada Alkana, dengan jumlah unsur C yang sama. Senyawa ini juga tidak larut dalam air, tetapi larut dalam zat pelarut organik tertentu.
Blog KoKim - Selain bermanfaat ternyata unsur-unsur yang telah kita pelajari unsur-unsur golongan utama mempunyai dampak negatif. Adapun dampak negatif unsur-unsur golongan utama adalah seperti berikut. Dampak negatif karbon adalah pada senyawa karbon yaitu a. Karbon dioksida CO$_2$ Karbon dioksida terjadi karena pemakaian bahan bakar dari fosil. Adanya pembakaran ini menyebabkan terjadinya efek rumah kaca. b. Cloro Fluoro Carbon CFC CFC berdampak negatif terhadap penipisan lapisan ozon dan berkontribusi terhadap efek rumah kaca. c. Kloroform CCl$_4$ Kloroform menyebabkan kerusakan hati dan ginjal, dan bersifat racun bila tertelan. d. Karbon disulfida CS$_2$ Karbon disulfida merupakan senyawa mudah terbakar dan bersifat meracuni. e. Karbon monoksida CO Karbon monoksida biasanya dihasilkan oleh asap kendaraan dan proses industri. Karbon monoksida lebih mudah mengikat hemoglobin daripada oksigen. Oleh karena itu, darah akan kekurangan oksigen. Campuran NO dan NO$_2$ menghasilkan NO$_x$ yang merupakan hasil pembakaran bahan bakar dari industri atau kendaraan yang menyebabkan terjadinya hujan asam dan asap kabut smog yang mengakibatkan terjadinya iritasi pada mata dan menyebabkan tumbuhan menjadi kering. Hujan asam dapat merusak pH tanah, perairan serta merusakkan bangunan. Silikon yang dipakai untuk kecantikan wajah dapat menyebabkan kerusakan bentuk dan melumpuhkan beberapa otot wajah. Hal ini karena silikon dapat membentuk gumpalan dan dapat memblokir aliran darah ke jaringan/organ tubuh. Fosfor berdampak negatif apabila bijih fosfor yang diolah menjadi fosfat larut dalam air, sehingga menyebabkan terjadinya limbah radioaktif disebabkan bijih fosfor mengandung uranium. Senyawa belerang yang berdampak negatif antara lain a. Hidrogen Sulfida H$_2$S Hidrogen sulfida merupakan gas sangat beracun yang mempunyai bau seperti telur busuk dan senyawa ini dapat menyebabkan kematian. b. Asam Sulfat H$_2$SO$_4$ Asam sulfat merupakan zat higroskopis sehingga dapat merusak kulit dan juga menyebabkan korosi. Radon merupakan unsur gas mulia yang bersifat radioaktif. Radon apabila terhirup oleh manusia, akan tertinggal di paru-paru dan menimbulkan kanker paru-paru. Aluminium dapat merusak kulit dan dalam bentuk bubuk dapat meledak di udara bila dipanaskan. Senyawa aluminium yang berbahaya antara lain aluminium oksida Al$_2$O$_3$ yang bereaksi dengan karbon dan berdampak pada pemanasan global. Adapun reaksinya seperti berikut. $ 2 Al_2Os + 3 Cs \rightarrow 4 Als + 3 CO_2g $ Demikian pembahasan materi Dampak Negatif Unsur-unsur Golongan Utama. Silahkan juga baca materi lain yang berkaitan dengan Penentuan Komposisi Unsur dalam Pupuk.
jelaskan dampak negatif unsur karbon dan senyawa karbon