Langkahutama dalam proses membuat sebuah karya tari mencari ide - ide dengan eksplorasi, improvisasi, dan komposisi.. Proses kreativitas tari dilakukan dengan tahapan yaitu. Eksplorasi gerak, yaitu proses berfikir, imajinasi merasakan dan merespon dari suatu objek yang kita jadikan sebagai bahan karya seni. Setiapkarya musik kreasi itu memiliki makna, nilai, dan filosofi budaya yang beragam. Karya musik kreasi muncul sebagai buah karya hasil penciptaan seseorang. Penciptaan karya seni musik adalah suatu tindakan dan atau perilaku berkarya musik yang menghasilkan satu bentuk pernyataan musikal yang asli dari penciptanya, yang sebelumnya belum ada secaraspesiik siswa dapat: 1.1.1 menjelaskan musik kreasi dalam pendidikan seni budaya. 1.1.2 menampilkan musik kreasi berdasarkan pilihan sendiri. 1.1.3 menampilkan musik kreasi dengan membaca partitur lagu. 1.1.4 menyajikan musik kreasi dengan partitur lagu karya sendiri. 1.1.5 mengembangkan sensitivitas persepsi inderawi melalui berbagai Padahalseni dan waditra ini konon katanya sebagai ciri khas Jawa Barat. Mengacu pada uraian di atas, maka penulis merasa punya kepentingan dan ingin memberikan kontribusi pada pemerhati dan penikmat seni, terutama mengolah musik tari dalam hal ini musik Jaipongan, sekecil apapun perubahan yang diangkat dalam garapan ini, PandemiCovid-19 di Tanah Air telah memberi dampak besar terhadap sektor pariwisata dan ekonomi kreatif. soal matematika kelas 1 sd penjumlahan dan pengurangan. Kamu pernah membaca contoh creative writing? Salah satu tulisan yang pasti sangat menghibur untuk dibaca. Jenis tulisan yang bebas dari kekakuan karena panduan-panduan tertentu. Creative writing adalah teknik menulis kekinian yang lagi rame banget, Sob! Salah satu karya creative writing yang lagi menjamur adalah tulisan-tulisan di blog atau artikel-artikel populer yang mungkin sudah cukup sering kamu temui. Salah satunya adalah artikel yang sedang kamu baca itu menulis kreatif?gambar dari unsplashCreative writing atau yang kerap diterjemahkan menjadi menulis kreatif adalah teknik menulis bebas yang dilakukan tanpa ada panduan tertentu. Tulisan ini berbeda dengan jenis-jenis tulisan lain yang biasanya dibuat untuk keperluan formal dan punya panduan serta ketentuan writing merupakan teknik yang dilakukan secara bebas. Semua karyanya didasarkan pada imajinasi penulis. Nggak ada ketentuan apakah karya tersebut salah atau benar. Nggak ada ketentuan panjang atau isi dari tulisan kreatifAda banyak banget contoh creative writing. Kamu pasti pernah membaca salah satunya. Mungkin kamu juga pernah membuat salah satu karya menulis kreatif. Nggak percaya? Coba deh kamu ingat-ingat, pas zaman SD sampai SMA pernah mengerjakan tugas cerpen atau puisi, nggak?Puisi dan cerpen yang pernah kamu buat saat sekolah dulu adalah salah satu contoh creative writing. Selain puisi dan cerpen, contoh karya tulisan kreatif adalah novel, naskah film, naskah komik, opini, berita, bahkan artikel populer yang banyak kamu baca di blog-blog pribadi para khas tulisan kreatifCiri khas dari jenis tulisan ini adalah keluwesan dalam tulisannya. Nggak ada panduan atau ketentuan tertentu. Penulis bebas mengembangkan tulisan lewat imajinasinya. Boleh berupa tulisan panjang atau pendek. Bisa pula berupa tulisan fiksi maupun non-fiksi. Semua tulisan yang dibuat secara bebas dan bukan untuk keperluan ilmiah disebut sebagai tulisan writerNama keren orang di balik karya tulisan kreatif adalah creative writer. Semua orang bisa menyebut dirinya sebagai creative writer, tapi harus ada karyanya ya, Sob! Hehe…Siapakah merekaPara blogger yang mengisi blog-nya dengan tulisan-tulisan juga disebut sebagai creative writer. Mimin yang nulis artikel ini juga bisa disebut sebagai creative writer. Intinya, semua orang yang membuat karya tulisan kreatif disebut sebagai creative juga bisa menyebut dirimu sendiri sebagai seorang creative writer kalau kamu memiliki karya tulisan berjenis tulisan kreatif. Contohnya nih mungkin ada Sobat Jagoan Hosting yang kerap membuat tulisan seputar topik-topik interesting seperti game dan anime. Mimin kadang nemuin beberapa Sobat Jagoan Hosting yang menggunakan jasa layanan website dari Jagoan Hosting untuk digunakan sebagai blog ulasan anime. Keren-keren, lho!Sobat yang suka membuat ulasan seputar teknologi juga bisa disebut sebagai creative writer. Jadi, sebenarnya cakupan profesi ini sangat luas. Nggak ada batasan tertentu yang membuat seseorang nggak boleh disebut sebagai penulis tulisan yang dibutuhkan dalam creative writingCuma ada satu skill yang wajib dimiliki. Kira-kira apa, ya?Skill yang wajib dimiliki seorang creative writer adalah imajinasi! Yup, imajinasi adalah hal yang paling penting. Mereka hanya bisa menciptakan tulisan kreatif jika memiliki imajinasi yang bagus. Mereka harus mengembangkan topik-topik tertentu menjadi tulisan yang lebih nggak cuma itu, Sob! Ada satu lagi nih yang penting. Hal penting berikutnya adalah website yang mendukung! Kalau kamu benar-benar mau menggeluti dunia tulisan kreatif, kamu memerlukan website yang nggak cuma menarik tapi juga responsif. Kamu nggak perlu bingung, kamu bisa tanya-tanya dulu atau langsung liat pilihan paketnya di sini. Kapan lagi bisa bikin website bareng penyedia layanan Hosting Terbaik years of experience in providing readers with the latest insights and best practices in various fields related to Business, Technology, WordPress, Website Development and Digital Marketing. Creative writing adalah salah satu bidang penulisan yang sangat mengandalkan kreativitas. Jika tertarik, kamu bisa menerapkan berbagai tips untuk membangun karier di bidang creative writing. Pasalnya, creative writer sangat berbeda dari profesi penulisan lainnnya, seperti content writer dan copywriter. Tidak ada format atau aturan khusus untuk membuat karya creative writing. Kamu justru harus mengandalkan imajinasimu kala menjadi seorang creative writer. Tertarik untuk menjadi penulis kreatif? Yuk, simak lima tips dari Glints berikut ini untuk membangun karier di bidang creative writing! Baca Juga Menambah Pundi-Pundi Rupiah dengan Menjadi Freelance Writer 5 Tips Creative Writing 1. Banyak membaca © Tips pertama jika kamu ingin berkarier di bidang creative writing adalah banyak membaca. Tidak ada satu penulis pun yang bisa membuat karya hebat tanpa membaca. Cari dan bacalah tulisan kreatif sebanyak-banyaknya. Jangan terpaku pada satu penulis atau karya saja. Dengan banyak membaca, kamu bisa mengetahui apa yang sudah dan sedang dibuat oleh penulis lainnya. Kemudian, kamu akan mendapat inspirasi tentang apa yang harus kamu tulis, seperti dikutip dari The Best Schools. 2. Gunakan gaya penulisan sendiri © Jika banyak membaca, kamu akan menemukan bahwa setiap penulis memiliki gaya penulisannya masing-masing. Namun, kamu perlu ingat bahwa gaya penulisan tersebut adalah ciri khas mereka yang sudah terbentuk sejak lama. Mereka juga sudah menyesuaikannya dengan target pembaca mereka. Oleh karena itu, tips creative writing berikutnya adalah gunakan gaya penulisan sendiri. Jangan berusaha menjadi Rowling, Tere Liye, ataupun Dewi Lestari. Temukan gaya penulisanmu sendiri dan gunakan pada setiap karya tulis kreatifmu. Baca Juga Gemar Menulis? Ketahui Perbedaan Antara Content Writer dan Copywriter 3. Selalu tulis ide yang muncul © Ide bisa datang kapan saja dan di mana saja. Bisa saja kamu mendapat ide ketika sedang makan siang, sebelum tidur, atau bahkan dalam mimpi. Jangan biarkan ide itu datang begitu saja. Selalu tulis ide-ide yang muncul di satu tempat khusus, seperti aplikasi note atau buku catatan. Ide adalah aset berharga dalam sebuah karya creative writing. Jika tidak menuliskannya, ide tersebut bisa saja meluap dan tidak datang lagi kepadamu. 4. Tunjukkan, bukan jelaskan © Dilansir dari Lexico, tips sekaligus trik lainnya dalam creative writing adalah menunjukkan, bukan menjelaskan. Menjelaskan berarti kamu menuliskan banyak deskripsi dalam karya tulismu. Padahal, penjelasan seperti itu cenderung membuat pembaca bosan. Seseorang membaca karya creative writing dengan harapan bisa turut berimajinasi dengan penulis. Jika kamu sudah menjelaskannya secara detail, pembaca hanya dapat menerima apa yang kamu paparkan. Maka, lebih baik menunjukkan apa yang ada dalam ceritamu. Kamu bisa menunjukkannya lewat percakapan, hubungan antartokoh, apa yang mereka lakukan, dan sebagainya. 5. Edit tulisan © Biasanya, suatu karya creative writing tidak langsung jadi dalam sekali menulis. Dikutip dari Masterclass, biasanya seorang penulis akan menumpahkan idenya dalam penulisan pertamanya. Ide yang disampaikan pun masih terbilang kasar. Oleh karena itu, tips creative writing berikutnya adalah mengedit tulisan. Kamu butuh mengedit tulisan tersebut agar sesuai dengan keinginan pembaca. Baca Juga Untuk Penulis, Ketahui Apa Itu Writer’s Block , Tanda-Tanda, dan Penyebabnya! Demikian 5 tips dari Glints jika kamu ingin berkarier di bidang creative writing. Kamu bisa mempraktikkan tips-tips tersebut untuk segera membangun kariermu. Selain creative writer, tahukah kamu bahwa ada profesi lainnya di bidang tulis-menulis? Jika ingin menekuni dunia penulisan, kamu juga bisa menjadi seorang content writer, copywriter, technical writer, UX writer, dan lainnya. Nah, jika kamu tertarik, ada banyak lowongan writer tersedia di Glints Jobs. Kamu bisa memilih profesi yang sesuai dengan keinginanmu. Kamu bisa buat akun profesionalmu sekarang dan apply dengan mudah. Gratis, kok! 15 Tips to Jumpstart Your Creative Writing Top tips for creative writing 8 Tips for Getting Started With Creative Writing Karya sastra adalah alat yang digunakan untuk wadah kreativitas menulis. Selain itu, karya sastra juga bisa dimaknai sebagai ruang gerak kata-kata, bebas, dan liar yang menampung tentang kegelisahan manusia. Karya sastra diciptakan dari proses kreatif menulis yang digunakan sebagai alat eksistensi melalui kata-kata. Melalui proses kreatif menulis yang akhirnya tercipta karya sastra, manusia atau penulis bisa mengekspresikan dirinya melalui tulisan. Dengan tulisan yang diciptakan, selain bisa mengekspresikan dirinya, karya sastra yang dibentuk melalui proses kreatif menulis ini akan dinikmati masyarakat umum dan jadi kepuasan tersendiri. Tetapi dalam menciptakan karya sastra, seorang penulis memang dituntut melalui proses kreatif menulis. Proses kreatif menulis yang harus dilalui juga tidak bisa dilakukan dengan sembarangan. Bagi penulis baru, proses kreatif menulis bisa jadi hal yang tidak mudah dan harus dilalui dengan berlatih. Tapi, apa sebenarnya makna proses kreatif menulis? Definisi dari Proses Kreatif Menulis? Pada halnya proses kreatif menulis adalah bagian terpenting saat seseorang menulis. Karena pada dasarnya, menulis membutuhkan sebuah proses kreatif yang mana tulisannya akan menjadi karya yang berkualitas dan bisa dinikmati. Maksud dari proses kreatif menulis sendiri adalah sebuah perubahan kebiasaan, di dalam hal ini adalah perubahan ini merupakan perubahan yang sifatnya personal sehingga tidak dipengaruhi siapa pun kecuali dari diri penulis itu sendiri. Setiap penulis atau pengarang pasti memiliki daya kreatif yang berbeda-beda dan tidak dimiliki oleh penulis lainnya. Sehingga dari aspek pribadi, proses kreatif menulis merupakan kesadaran Kesadaran yang dimiliki penulis melalui proses kreatif menulis ini akan muncul dari tindakan pribadi masing-masing dari mereka yang unik atau khas. Selanjutnya, proses kreatif menulisnya dijadikan suatu tanggapan terhadap lingkungannya. Proses kreatif menulis lebih berfokus mengenai bagaimana proses terbentuknya suatu karya atau tulisan sampai akhirnya memiliki hasil yang baik dan berkualitas. Oleh sebab itu, di dalam proses kreatif menulis, pengarang atau penulis diharap dapat menekankan sikap aktif untuk menulis dan kemudian mampu menemukan proses kreatifnya sendiri agar tulisannya kreatif menulis pada dasarnya merupakan sebuah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif yang dimiliki penulis agar mereka memiliki tulisan yang berkualitas, baik, dan menari. Sehingga bisa jadi, proses kreatif menulis menjadi ekspresi cara berpikir penulis untuk dapat menuangkan ide gagasan. Di dalam proses kreatif menulis, aspek kreativitas adalah hal yang paling penting. Hal tersebut karena aspek kreativitas di dalam proses menulis kreatif memacu penulis untuk memunculkan ide-ide baru, gagasan baru, dan mematangkan ide, serta mendayagunakan bahasa secara optimal yang akhirnya memunculkan ide yang utuh dan matang. Dengan kreativitas yang dimiliki oleh seorang penulis, maka penulis tersebut tak hanya puas dengan memiliki banyak ide yang melintas dan tertuang di dalam tulisannya, tetapi penulis tersebut akan terus berusaha mengabadikan setiap gagasan atau ide yang melintas di kepalanya, kemudian mengolah, dan mematangkannya itu, menulis di dalam proses kreatif menulis maksudnya adalah proses mengungkapkan atau menuangkan atau memaparkan gagasan dan melalui bahasa tulisnya berdasarkan tatanan tertentu sesuai dengan kaidah bahasa yang digunakan dan tulisannya dapat dibaca pembaca dengan tepat serta mudah dipahami. Oleh sebab itu, saat melalui proses kreatif menulis, penulis sebagai penyampai pesan sudah memikirkan konsep baik ide, gagasan, maupun kerangka yang tepat dan matang sebelum akhirnya menuangkannya ke dalam tulisan yang ia akan sampaikan kepada pembaca. Sehingga melalui persiapannya yang matang, maka penulis dapat menyampaikan pesan ke pembaca. Dengan demikian, penulis memang harus memperhatikan dan melakukan persiapan yang tepat mengenai apa yang akan ditulis, media yang digunakan, referensi yang digunakan, dan tulisan tersebut ditujukan untuk siapa dan segmen apa. Hal ini sebagai upaya untuk memudahkan penulis mengerti dan memahami alur dan tujuan tulisannya. Tahapan Proses Kreatif Menulis Untuk dapat melakukan proses kreatif menulis dengan maksimal dan menghasilkan tulisan yang berkualitas, tentu dibutuhkan tahap demi tahapan untuk mencapainya. Berikut ini tahapan proses kreatif menulis yang bisa dilakukan oleh penulis. 1. Persiapan Proses kreatif menulis dimulai dengan tahap persiapan. Di tahap ini, penulis harus menentukan terlebih dahulu proyek tulisan yang akan ditulis. Tentukan dulu apa yang akan dilakukan dan cari jalan untuk mencapainya. Misalnya ingin menulis tentang tulisan fiksi, nonfiksi, sejarah, atau lain sebagainya. Di tahap persiapan proses kreatif menulis, motivasi sangat dibutuhkan. Hal ini karena motivasi bisa membuat kebiasaan menulis yang lebih disiplin sehingga target tulisan selesai tepat waktu dan tidak mengulur-ulur waktu terlalu lama. Kemudian penulis juga perlu memberi pertanyaan pada diri sendiri tentang persiapan lainnya. Lihat ke belakang, ingat apa hal yang sudah dilakukan sejauh ini dan pikirkan cara mendorong diri sendiri untuk mencapai sesuatu yang pernah berhasil dicapai. Hal ini akan lebih membuat penulis dapat menyelesaikan tulisan dengan baik. Selain menentukan tujuan dan metode penulisan, penulis juga diminta mengubah karakter asli untuk beberapa bulan ke depan sehingga proyek tulisannya juga akan bisa diselesaikan tanpa mementingkan ego sendiri. Selanjutnya, tentukan genre tulisan dan buat dengan kreativitas serta ide yang semenarik mungkin. Penulis juga bisa mencoba genre yang berbeda dengan tulisan sebelumnya untuk memacu rasa keingintahuan dan semangat untuk menulis. Baca juga Mengenal Metode Pengembangan Perangkat Pembelajaran Model 4D 2. Perencanaan Tahap proses kreatif menulis selanjutnya adalah tahap perencanaan. Di tahap ini, penulis harus melakukan berbagai tahap, mulai dari riset dan pra-meditasi. Misalnya pada penulis buku non-fiksi, proses kreatif menulis biasanya berangkat dari pilihan topik. bukan dari struktur tulisan. Penulis kemudian mencari dan meneliti objek dari tulisannya tersebut. Riset atau pencarian mater bisa melalui berbagai cara, misalnya wawancara, menyebar kuesioner, mencari jurnal atau arsip di perpustakaan, dan melakukan riset di berbagai medium. Penulis lantas baru bisa mulai mengelompokkan ide dan gambaran cerita yang mereka peroleh melalui brainstorming. Sementara itu, untuk penulis buku fiksi, tahap yang dilalui sama persis antara rencana dan hasil tulisan. Ada pula penulis yang melakukan perencanaan sedikit, tetapi terus menulis dan terus maju sampai tulisannya selesai. Karena penulis buku fiksi memang lebih santai dan bisa mengembangkan ide gagasannya di tengah menulis. Yang paling penting dari tahap perencanaan pada proses ini adalah eksplorasi yang dilakukan. Penulis seolah diminta melakukan perjalanan tanpa peta pada setiap kata atau kalimat yang ditulisnya untuk menemukan ide atau gagasan baru yang kemudian bisa dikembangkan menjadi satu kesatuan tulisan yang utuh. Tak menutup kemungkinan, penulis juga memosisikan dirinya sebagai pembaca yang mana memiliki persepsi mengenai karakter dan jalan cerita baru bisa ditemukan setelah tulisannya disusun. 3. Inkubasi Tahap selanjutnya adalah tahapan inkubasi dalam proses ini. Di dalam tahapan ini, penulis mulai sibuk bekerja dan menulis. Namun akan ada masanya dimana penulis mengalami stagnasi dan kesulitan melanjutkan tulisan sehingga ide yang ia miliki jadi tidak berkembang, kalimat yang muncul mulai jelek, dan lain sebagainya. Stagnasi ini akan terjadi di tahap inkubasi. Ketika hal tersebut terjadi, penulis tidak perlu khawatir. Biarkan saja proses ini berjalan karena pada dasarnya, melamun, tidak sadar, dan hal-hal yang membuat hidup terasa berhenti bisa jadi hal positif dalam hidup. Meski kemampuan menulis seolah berhenti sesaat, sebaiknya jangan gunakan untuk mencari bahan lebih banyak atau membaca lebih banyak. Penulis hanya bisa melakukan rehat sejenak dan mulai menulis dengan mengalir tanpa mementingkan aspek-aspek sehingga tulisannya juga bisa berkembang lagi. 4. Mulai Bekerja Tahapan yang paling penting dari proses ini adalah mulai bekerja atau menulis. Perlu diperhatikan oleh penulis bahwa memulai menulis bukan dari memulai dari sebuah kalimat pertama sebuah prosa atau buku lainnya. Biarkan buku atau kertas tetap bersih dan putih, dan kumpulkan tahap yang sebelumnya sudah dilakukan. Kemudian buat coretan tentang plot atau kerangka tulisan, bisa dilengkapi dengan sketsa karakter atau deskripsi tentang karakter dan mulai kaitkan kalimat demi kalimat yang muncul di kepala kita. Proses ini bisa dilakukan sampai terbentuk pola yang membuat kita terpacu untuk melanjutkan tulisan. Selanjutnya, proses ini bisa dilanjutkan dengan tahap mulai menulis ulang atau re-writing dengan beberapa kalimat yang sudah disusun menjadi baris kalimat yang memiliki makna. Kemudian, terus melangkah ke tahap penulisan berikutnya dan tulisan akan mengalir dengan sendirinya. Di tengah proses menulis, akan muncul saat di mana penulis perlu membentuk ulang struktur tulisan, baik komposisi tulisan dan sebagainya sehingga harus mulai dari awal lagi. Itulah yang dinamakan proses kreatif menulis karena tidak ada kata memulai atau mengakhiri yang sebenarnya, melainkan terus melakukan perubahan hingga naskah selesai. 5. Lancar Menulis Ketika proses ini sudah menjadi kebiasaan sehari-hari, maika selanjutnya tidak akan terjadi banyak kesulitan di dalamnya. Setidaknya, penulis akan tetap menikmati aktivitas eksplorasi cerita dan rasa keingintahuannya yang nantinya hasilnya akan terasa di waktu terakhir nanti. Oleh sebab itu, penting bagi penulis untuk menjaga alur cerita, termasuk bagaimana jumlah kata, jam kerja, dan bagaimana dapat menulis secara bebas dan cepat tanpa melakukan re-writing sampai tulisan selesai. Jika menemui kesulitan, penulis bisa rehat sembari berjalan-jalan mencari inspirasi. Menurut para psikolog, dalam menjalankan proses ini dibutuhkan fokus yang tinggi dan memang tujuannya tidak hanya untuk tulisan tetapi juga mengukur sejauh mana kemampuan otak sang penulis dan tulisan baru akan jadi hasilnya dengan baik setelah semua berhasil terlewati. Ketika pikiran tidak fokus dan banyak gangguan, maka mental penulis akan berubah dan mungkin akan mengalami masalah saat menulis. Saat fase inilah, dibutuhkan praktik belajar menulis terus-menerus agar target tulisan bisa diselesaikan dengan baik. Jangan khawatir, ritme ini biasanya selalu dialami penulis dan akan bisa diselesaikan juga. 6. Diam Mencari Ide Ketika di tengah proses kreatif menulis mendapati tulisan yang tidak struktur, penulis juga tak perlu khawatir. Sama halnya seperti proses hidup, proses ini akan ada saatnya jadi menyenangkan, ada juga saatnya jadi berat. Ketika menghadapi hambatan dan masalah sampai otak seolah berhenti menyuplai kosakata, berhentilah menulis. Akhiri dulu aktivitas menulis dengan pergi jalan-jalan atau makan makanan enak. Penulis juga bisa menonton film dan melakukan hobi lainnya untuk memberi kesempatan otak dan diri penulis kembali terisi. Setelah itu, proses diam sejenak tadi akan membuat otak semakin jernih dan lancar sehingga bisa menulis kembali. 7. Kemajuan dan Kalimat Akhir Dalam proses kreatif menulis, yang diraih tidak hanya memiliki kemajuan atau peningkatan menulis, tetapi lebih ke bagaimana perasaan ingin membuat tulisan menjadi satu kesatuan yang utuh dan lengkap dengan konsep yang sudah dirancang sesuai dengan yang kita inginkan sejak awal. Di proses ini, penulis bisa mengukur sejauh mana hasil kerja tercapai dan sesuai atau tidak dengan target awal menulis. Sekali penulis sudah melakukan sebuah kemajuan, maka mereka tidak kembali ke kualitas awal mereka sehingga kualitasnya dinilai lebih baik secara keseluruhan dan bisa terus ditingkatkan. Bagi sebagian besar penulis, dalam proses ini tidak ada hal yang berakhir. Ketika tulisan selesai, mereka akan kembali merevisi hasil kerjanya. Setelah karya tayang, mereka harus melakukan evaluasi mengenai kekurangan karya yang mereka buat. 8. Judul Hal yang tak kalah penting pada proses ini adalah pembuatan judul. Karena judul menjadi kesan pertama pembaca apakah karya sastra atau tulisan yang disajikan menarik atau tidak. Untuk membuat judul, bisa saja penulis mengikuti pengarang-pengarang terdahulu. Tetapi akan lebih baik ketika penulis mampu menyampaikan frase kalimat kita sendiri dan membuat frase kalimat tersebut memuat mengenai informasi menarik tentang isi di dalam tulisan yang sudah terbentuk. Judul yang menarik akan membuat pembaca semakin tertarik membaca tulisan. Menulis kreatif lebih pas ketimbang penulisan kreatif. Karena menulis kreatif lebih ke proses, sedangkan penulisan kreatif bertumpu pada hasil. Maka menulis kreatif adalah sesuatu aktivitas menulis untuk sastra. Menulis kreatif menekankan pada sikap aktif seseorang untuk menulis, kemudian mampu menemukan proses kreatifnya agar tulisan menjadi baik dan menarik. Berbeda dengan “penulisan kreatif” kesannya terlalu statis. Penulisan kreatif lebih dekat ke karya yang sudah jadi, orientasinya pada hasil kreatif sesungguhnya adalah proses menuangkan ide atau gagasan sebagai wujud pengendalian pikiran-pikiran kreatif agar dapat menjadi tulisan yang baik dan menarik. Boleh jadi, menulis kreatif adalah ekspresi cara berpikir dalam menuangkan ide gagasan yang tidak biasa ke dalam bentuk tulisan yang beda. Menulis kreatif adalah menulis untuk sastra. Entah itu, berupa puisi, cerpen, novel maupun naskah kreatif adalah proses menulis dengan cara yang beda. Beda berarti tidak sama dengan yang lainnya. Menulis yang beda. Lalu, apanya yang berbeda dalam menulis kreatif? Setidaknya, ada 4 empat hal yang membuat “proses menulis kreatif” sehingga mampu menghasilkan tulisan yang berbeda pula, yaitu1. Perilaku menulis yang beda dari perilaku umum, seperti karya-karya Chairil Anwar dengan puisi ekspresif tapi berlirik longgar atau Sutarji Calzoum Bachri dengan puisi Keadaan batin dalam menulis yang ebda sehingga mampu menghadirkan “roh” ide dalam cerita, seperti N. Riantiarno membuat “Malin Kundang”dalam versi modern. 3. Pikiran yang beda dalam menulis sehingga agak menentang arus atau mungkin terkesan njlimet, seperti Danarto dengan manusia-manusia “aneh” pada setiap Karya yang beda dan cenderung baru, baik isi maupun ceritanya seperti Cerpen Putu Wijaya, Drama Arifin C Noer yang plot-nya sering non menulis kreatif adalah proses process yang apabila dilakukan dengan baik tahapannya secara konsisten maka akan menjadi keterampilan skill untuk melahirkan karya yang beda, karya sastra yang memiliki “jalan kreatifnya” kreatif memang tidak mudah tapi bukan berarti tidak bisa. Menulis kreatif seringkali jadi momok bagi banyak orang. Mengapa? Karena menulis dianggap susah alias sulit. Bisa jadi iya. Karena mungkin selama ini, menulis lebih dilihat sebagai pelajaran, sebagai teori. Padahal hakikatnya, menulis adalah sebuah perilaku yang sangat membutuhkan keberanian. Sungguh, menulis tidak membutuhkan ruang kuliah atau buku semata. Tapi menulis adalah perbuatan, tindakan nyata untuk menuangkan ide dan gagasan secara tertulis. Resep terbaik dalam menulis adalah tulis, tulis, dan tulis. Bukan niat, niat lalu lenyap….Selain menulis sebagai proses, menulis kreatif pun bertumpu pada mentalitas kreatif. Mentalitas untuk menghasilkan sesuatu yang berbeda dari kebanyakan orang. Berbeda karena tidak biasa. Kreatif itu adacpada diri setiap orang. Karena kreatif adalah potensi. Bukan soal besar atau kecil kreativitas. Tapi bagaimana cara kita menemukan dan memperlalukan potensi kreatif yang kita diketahui, menulis kreatif juga dekat dengan imajinasi. Walau tidak semua imajinasi adalah pikiran kreatif. Oleh karena itu, menulis kreatif masuk ke dalam pembelajaran sastra, lawannya menulis ilmiah. Roh dari menulis kreatif adalah adanya orientasi sastra, cara pandang terhadap suatu hal yang beda, dan gaya bahasa yang tidak biasa. Menulis kreatif harus memadukan proses menulis dengan kreativitas sebagai mentalitas seseorang. Bukankah imajinasi yang dituangkan ke dalam tulisan lebih baik daripada kita menyimpan imajinasi itu sendiri?Puncak tertinggi dari menulis kreatif adalah menghasilkan KARYA KREATIF dengan segala kekurangan dan kelebihannya perlu ada keberanian untuk menulis sebuah karya sastra apapun bentuknya. Lebih rendah dari berkarya adalah mampu bergelut dengan PENGALAMAN KREATIF dan ESTETIS. Kita harus mengalami atau melakukan kegiatan kreatif untuk melatih kepekaan, misalnya dengan membaca puisi, cerpen, novel atau mementaskan naskah/teater. Atau yang paling minim dalam menulis kreatif, kita harus bergumul dengan ILMU PRAKTIS tentang apa dan bagaimana berproses untuk mencipta karya sastra, bukan mempelajari ilmu zaman now, di era seperti sekarang, kita tidak cukup hanya menulis atau menghasilkan ide. Tetapi juga diperlukan sikap kreatif yang terus-menerus. Sikap yang beda untuk membaca “pasar” dan menelurkan karya-karya millenial. Bayangkan jika kita memiliki kemauan dan kemampuan untuk membuat naskah untuk sinetron atau “short story” setingkat FTV. Atau membuat puisi atau cerpen yang dapat dipublikasikan di media cetak. Sungguh, bukan hanya dapat oncome tapi bisa jadi peluang profesi yang ciamikk. Hampir semua orang terkenal di bidang seni atau sastra saat ini, adalah mereka yang memiliki mentalitas “kreatif” yang dipadu dengan keterampilan menulis. Jadilah karya buah tangan menulis kreatif yang luar menulis kreatif? Karena menulis kreatif memiliki dua poin penting; 1 kemampuan menulis yang baik dan 2 kreativitas sebagai cerminan karya yang BEDA dibandingkan yang lain sehingga menarik perhatian orang sangat penting menggalakkan menulis kreatif. Menulis dengan cara yang beda untuk sastra. Menulis kreatif adalah kompetensi. Seperti dalam buku “Kompetensi Menulis Kreatif” karya Syariudin Yunus, yang diterbitkan Ghalia Indonesia pada 2015 tiap perasaan, pengetahuan, dan pengalaman yang kita punya dalam tulisan kreatif. Tulisan untuk sastra yang lebih estetis, lebih memberikan pengalaman batin kepada now, tiap orang boleh punya kehebatan masing-masing. Tapi itu semua tidak menjadi berarti bila tidak dituliskan. Perasaan, pengetahuan, bahkan pengalaman sehebat apapun. Menjadi tidak berguna dan tidak diapresiasi orang lain karena tidak dituliskan. Ide dan gagasan sebesar apapun. Sama sekali tidak berguna jika hanya sebatas ide tanpa mau dituliskan secara nyata. Untuk itu, sangat dibutuhkan kemampuan “menulis kreatif”… tabikk MenulisKreatif KompetensiMenulisKreatif Menulis Dalam Kreativitas Berkarya Seni Musik Diawali Dengan – Suka buku ini? Anda dapat menerbitkan buku Anda secara online secara gratis dalam hitungan menit! Buat flipbook Anda sendiri236 Guru Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK 2 Berpartisipasi dalam penyelenggaraan pameran karya seni oleh seniman dan lembaga seni profesional dengan penuh perhatian. Ya Tidak 3 Mengerjakan tugas yang diberikan guru tepat waktu. Ya Tidak 4 Bertanya jika ada yang kurang dimengerti. Ya Tidak 5 Menyerahkan tugas tepat waktu. Ya Tidak 6 S2 dan dapat mengikuti kegiatan pembelajaran yang berkaitan dengan penyelenggaraan pameran seni rupa oleh seniman dan lembaga seni profesional. Ya Tidak 7 Menghormati dan menghargai teman. Ya Tidak 8 Menghormati dan menghargai guru. Ya Tidak 9 Aktif dalam kepanitiaan pameran karya seni rupa seniman dan lembaga seni profesional. Ya Tidak 10 Melaksanakan tugas sebagai panitia penyelenggara pameran karya seni oleh seniman dan lembaga seni profesional dengan penuh tanggung jawab. ya TidakSeni Budaya 237 Mempersiapkan rancangan panitia pameran seni oleh seniman atau lembaga seni profesional. Tentukan nama teman Anda yang akan bertugas sebagai panitia pameran. Berikan alasan pemilihan nama tersebut. Diskusikan susunan panitia ini dengan teman-teman lainnya. Melaporkan susunan kepanitiaan atas hasil diskusi. Membuat proposal pameran karya seni seniman atau lembaga seni profesional di sekolah. Lengkapi proposal yang Anda buat dengan rencana pameran, logo, dan poster kegiatan. Bisakah Anda menghitung biaya penyelenggaraan kegiatan pameran? Menyusun tema kegiatan pekan seni yang akan diadakan siswa pada akhir semester atau akhir tahun ajaran. Tema kegiatan pekan seni tidak hanya untuk pameran karya seni, tetapi untuk pertunjukan musik, tari dan teater. Pilihlah karya seni dari kumpulan seniman profesional atau lembaga seni yang dipamerkan sesuai dengan tema yang telah Anda tentukan. Tugas Uji Praktik Proyek Pameran Seni RupaRangkuman Materi Sb Seni Budaya Kelas 12Kurang 10 1,00 ≤ x ≤ 1,17 D Kurangnya kegiatan pengayaan bahan ajar untuk perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran seni dilakukan dengan memperluas cakupan jenis karya yang dipamerkan, jangkauan pengunjung yang diundang dan tujuan yang ditetapkan Misalnya, jika tujuan sebuah pameran bukan sekedar apresiasi, tetapi dengan harapan agar karya yang dipamerkan dapat terjual, maka perencanaan, persiapan, dan pelaksanaannya menjadi lebih kompleks. Selain pemilihan karya yang akan dipamerkan, panitia juga berkonsultasi mengenai harga karya yang akan dijual, cara mengemas dan mengirimkan karya ke pembeli dan lain sebagainya. dapat memperoleh pengayaan berupa simulasi dalam perencanaan, persiapan dan pelaksanaan pameran. Tugas atau proyek ini dapat bersifat individu atau kelompok. Remedial juga dapat dilakukan dengan menugaskan bagian perencanaan, persiapan dan pelaksanaan tugas, seperti pembuatan proposal, pembuatan poster pameran, menggambar rencana pameran atau maket pameran. Tugas disesuaikan dengan tingkat keterampilan siswa yang sedang diperbaiki. Pengayaan remedialSeni dan Budaya 241 Mintalah siswa untuk mengkomunikasikan rencana pameran kepada orang tua mereka. Jawaban dari orang tua terkait dengan tugas siswa dan proses pembelajaran secara umum, yang dapat disarankan, dapat digunakan oleh guru sebagai bahan untuk mengevaluasi perencanaan pameran siswa dan untuk menjaga dan meningkatkan komunikasi dengan orang tua siswa meningkat. Mengundang orang tua siswa selama kegiatan pameran, manfaatkan momen ini untuk berinteraksi langsung dengan orang tua siswa, sehingga tidak hanya dalam kegiatan pembelajaran, tetapi juga dalam kegiatan sekolah pada umumnya mendapatkan dukungan yang positif. Interaksi dengan orang tua242 Buku Pelajaran Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK KI 1 Menghayati dan mengamalkan ajaran agama yang dianutnya. KI 2 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli gotong royong, gotong royong, toleran, damai, santun, tanggap dan proaktif sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan serta berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta memposisikan diri sebagai ke posisi. Refleksi bangsa dalam pergaulan dunia. KI 3 Memahami, menerapkan, menganalisis, dan mengevaluasi pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan metakognitif berdasarkan rasa ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya, dan humaniora dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait penyebab fenomena dan kejadian , serta pengetahuan prosedural dalam bidang studi tertentu sesuai dengan bakat dan minatnya untuk memecahkan masalah. KI 4 Mengolah, menalar, menyaji, dan mencipta dalam ranah konkret dan ranah abstrak dalam kaitannya dengan pengembangan dari apa yang dipelajarinya di sekolah secara mandiri dan bertindak secara efektif dan kreatif, serta dapat menggunakan metode sesuai kaidah keilmuan. Keterampilan inti BAB X Kritik terhadap karya seniSeni budaya 243 Penilaian karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi tokoh dan nilai estetikanya. Melakukan evaluasi dan kritik karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi, karakter dan nilai estetika dalam bentuk lisan atau tulisan. Setelah mengikuti pembelajaran kritik seni di kelas XII, siswa diharapkan mampu mengevaluasi karya seni berdasarkan tema, jenis, fungsi karakter dan nilai estetikanya dalam bentuk kritik seni. Untuk dapat memahami dan dapat melakukan kritik terhadap karya seni, mahasiswa terlebih dahulu harus memahami pengertian dan kegiatan mengapresiasi karya seni. Pemahaman tentang pengertian ini disampaikan dalam pelajaran di kelas X dan XI. Guru dapat memulai pembelajaran ini dengan mengingat kembali makna apresiasi seni secara umum, yaitu memahami kompleksitas karya seni dan peka sensitif terhadap aspek estetikanya. Selain itu, guru juga dapat mengingat makna lain dari rekognisi sebagai proses mengingat pengalaman antara seniman seniman dan ilmuwan karya, bahkan dapat diartikan sebagai kegiatan kreatif baru. Tujuan Pembelajaran Kompetensi Dasar Informasi PembelajaranKelas12_buku_guru_seni_budaya_kelas_xii_2110 Pages 251 300244 Buku Teks Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Dalam pembelajaran seni rupa di sekolah, guru menggunakan kegiatan pengenalan sebagai metode pembelajaran seni rupa. Melalui kegiatan pengenalan, siswa belajar tidak hanya memahami dan/atau mengapresiasi karya seni, tetapi juga menghargai berbagai perbedaan yang mereka jumpai dalam kehidupan sehari-hari. Kepedulian siswa terhadap karya seni dan warisan budaya bangsa lainnya dapat ditingkatkan dengan mengajarkan apresiasi ini. Materi kritik karya seni rupa merupakan materi terakhir untuk pembelajaran seni rupa di kelas XII. Setelah pada bab sebelumnya mahasiswa difasilitasi untuk mengapresiasi karya seni rupa dua dan tiga dimensi melalui kegiatan kreatif dan pameran karya mereka, materi seni rupa pada bab terakhir pada semester kedua adalah tentang kritik karya seni. . Kritik terhadap Karya Seni Rupa Simbol dan Karya Seni Rupa Jenis Karya Seni Rupa Fungsi Karya Seni Rupa Nilai Estetika Karya Seni Rupa Penulisan Tokoh Kritik Karya Seni Rupa Bahan PetaSeni Budaya 245 Setelah mengikuti pembelajaran tentang jenis, fungsi, simbol, karakter dan nilai estetika karya seni dan kritik karya seni, mahasiswa diharapkan dapat 1. Mengidentifikasi jenis, fungsi, simbol dan estetika. Nilai karya seni dalam kritik seni. 2. Mendeskripsikan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetika karya seni dalam kritik karya seni. 3. Membandingkan jenis, fungsi, simbol dan nilai estetika karya seni dalam kritik karya seni. 4. Menunjukkan sikap bertanggung jawab dalam proses penulisan kritik karya seni. 5. Menuliskan kritik karya seni tentang jenis, fungsi, simbol, dan nilai estetika karya seni berdasarkan pengamatan. 6. Mengkomunikasikan kritik tertulis terhadap karya seni. Melalui pembelajaran apresiasi dan kritik seni di kelas X dan XI, siswa diharapkan memahami bahwa kritik terhadap karya seni tidak dimaknai sebagai kritik yang mendiskreditkan karya atau penciptanya. Mahasiswa memahami bahwa kritik seni pada dasarnya adalah kegiatan menanggapi karya seni untuk menunjukkan kelebihan dan kekurangan suatu karya seni. Informasi tentang kelebihan dan kekurangan digunakan dalam berbagai aspek, terutama sebagai bahan untuk menunjukkan kualitas suatu pekerjaan. Dengan mengajarkan kritik seni tidak hanya meningkatkan kualitas pemahaman dan apresiasi siswa terhadap suatu karya seni, tetapi juga dijadikan standar untuk meningkatkan kualitas proses dan hasil karya seni. A. Jenis, Fungsi, Simbol, Karakter dan Nilai Estetika Dalam Kritik Seni Tujuan Pembelajaran246 Buku Teks Kelas XII SMA/MA/SMK/MAK Dalam Pembelajaran Kritik Seni Rupa di Kelas XII, siswa dibimbing, dimotivasi dan difasilitasi untuk mengevaluasi jenis, fungsi, tema, karakter dan nilai estetika dalam kritik karya seni. Informasi tentang jenis, fungsi, tema dan tokoh serta nilai estetika dijabarkan dalam buku siswa. Mengupayakan pengayaan informasi siswa dengan mengoptimalkan berbagai sumber belajar. Sebuah karya seni yang dibuat atau dibuat oleh seorang seniman atau seniman visual. Dalam dunia seni rupa, seorang perupa atau perupa dianggap sebagai sosok, terutama karena karya kepeloporannya, keunikan bentuk atau gagasannya yang dikenal luas dapat menginspirasi seniman lain. Tokoh seni umumnya terdapat pada penciptaan karya seni rupa murni seperti karya seni lukis dan patung atau pada penciptaan karya seni rupa modern, dimana sebuah karya selalu disertai dengan inisial pembuat atau penciptanya. Bandingkan dengan karya seni tradisional yang umumnya bersifat kolektif dan komunal. Khusus mengenai tokoh-tokoh dari dunia seni, buku siswa menjelaskan bahwa karakter seseorang dalam dunia seni tidak lepas dari peran kritikus karya seni. Memberikan informasi kepada siswa sehingga mereka dapat menyimpulkan bahwa para kritikus inilah yang menjadikan seorang seniman atau perupa menjadi sebuah karakter dan melalui komentar kritisnya mendapatkan pengakuan dari masyarakat luas. Siswa mungkin pernah mendengar atau membaca informasi tentang tokoh seni di Indonesia seperti Raden Saleh, Affandi, Basuki Abdullah, Sudjojono, GM Sidharta, Popo Iskandar, Barli Sasmitawinata. Siswa juga mungkin pernah mendengar tokoh seni asing seperti Rembrandt, Vincent Van Gogh, Andy Warhol, Kandinsky dan lain sebagainya. Karakter seorang seniman bersifat internasional, regional, nasional bahkan lokal. Bertanya

menulis dalam kreativitas berkarya seni musik diawali dengan